PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) berhasil mencapai target dalam memberdayakan dan membina petani melalui program agrosolution Makmur. Melalui program ini, pada tahun 2022 Pupuk Kaltim merealisasikan 66.136 hektare lahan dan menjaring 30. 577 petani di 16 wilayah Indonesia.
Diketahui, sebelumnya pada tahun 2022 Pupuk Kaltim menargetkan luas lahan binaan sebesar 60 ribu hektare dan menjaring 25 ribu petani. Realisasinya, target tersebut berhasil dicapai melebihi angka yang sudah ditargetkan.
"Target 2022, kita bisa capai 110,2% di 66.136 hektare dan juga jumlah petaninya bisa kita capai 122,3% dari target yang ditugaskan Pupuk Indonesia," terang Project Manager Program Makmur PKT Adrian RD Putera dalam keterangannya, Rabu (8/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adrian mengatakan tahun 2023 pihaknya menargetkan perluasan lahan seluas 64 ribu hektare. Hal ini berarti mengalami kenaikan target sebesar 4 ribu hektare lahan. Pihaknya juga akan menjaring 32 ribu petani di tahun ini.
"Tidak ada lonjakan lahan yang signifikan karena pada tahun ini kita coba fokus pendampingan kualitas petani ataupun kelompok tani yang kita bina," ucap Adrian.
Sementara itu, Pupuk Kaltim akan fokus dengan coba menjalankan digital farming pada tahun 2023. Harapannya dengan digital farming ini, maka validitas data bisa lebih baik dari pelaksanaan program Makmur di tahun 2022.
"Dengan kami terus bekerja sama dan melakukan kolaborasi bersama petani, maka petani yang tergabung dalam Program Makmur dapat terus bertambah, sehingga petani yang mendapatkan pendampingan terarah tentang pengelolaan dan pemaksimalan lahan pertanian juga semakin banyak. Kami berharap kesejahteraan petani dan produktivitas pertanian melalui Program Makmur akan semakin bertumbuh secara pesat di tahun 2023 ini," harap Adrian.
Selain itu, dalam pendampingan petani, Pupuk Kaltim juga mendukung para petani untuk menggunakan pupuk non subsidi. Sebab, dikatakan Adrian, program Makmur dengan pengenalan pupuk non subsidi ini memang lahir untuk mendukung kesejahteraan para petani.
Untuk meningkatkan kualitas produk hasil tani, SVP Transformasi Bisnis PKT, Wisnu Ramadhani juga telah mengungkapkan menjelang musim tanam di Maret 2023, PKT akan menjaga ketersediaan pupuk untuk para petani.
"Adapun stok pupuk yang kami persiapkan untuk musim tanam Maret 2023 ini adalah sebesar 172.433 ton stok pupuk urea bersubsidi dan 7.320 ton NPK formula khusus, serta 342.553 ton pupuk urea non subsidi dan 36.056 NPK non subsidi (Per 28 Februari 2023). Seluruh stok ini terjamin tersedia di wilayah-wilayah yang menjadi tanggung jawab PKT," terangnya.
Diketahui, sepanjang tahun 2022, capaian lahan dan petani Program Makmur Pupuk Kaltim tersebar di 16 provinsi di Indonesia. Realisasi terbesar berada di Pulau Kalimantan seluas 38. 946 hektare, diikuti oleh pulau Jawa, Nusa Tenggara, dan Papua Barat sebesar 20.765 hektare. Kemudian Sulawesi 6.426 hektare.
Program Makmur ini juga telah menaikan produktivitas komoditas padi menjadi 6,8 juta ton per hektare, dari yang sebelumnya hanya 5,4 juta ton per hektare. Selanjutnya, komoditas jagung juga naik menjadi 7,1 juta ton per hektare, dari yang sebelumnya 5,7 juta ton per hektare.
(ega/ega)