Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus mendapat sentimen negatif terkait dengan harta para pejabatnya baik di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea Cukai (Bea Cukai).
Hal ini menjadi perhatian DPR. Temuan-temuan yang diungkap PPATK terkait harta jajaran Kemenkeu ini dinilai harus didalami. Contohnya soal transaksi yang mencapai Rp 500 miliar terkait Rafael Alun Trisambodo.
"Ada juga informasi sejak 2009 ada Rp 300 triliun Rupiah transaksi mencurigakan di lingkungan Kementerian Keuangan yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai," kata Anggota Komisi III DPR RI Dede Indra Permana Soediro dalam keterangannya, Jumat (10/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dede menjelaskan pihak Kepolisian serta aparat penegak hukum terkait harus lebih mendalami masalah ini. Selain itu, pihaknya juga telah mengamati dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh oknum petugas Bea Cukai yang bisa disalahgunakan untuk jalur pelabuhan menjadi jalur distribusi narkoba.
"Modusnya memakai kapal-kapal kayu, dimana kapal bisa memuat kapasitas setara 30 kontainer, kontainer di bongkar di Port Klang Malaysia dan diangkut paketnya menggunakan kapal kayu yang kemudian di pelabuhan dikemas kembali dalam kontainer untuk pengiriman domestik," ungkap Dede.
Lanjut Dede, apakah memungkinkan dengan human resource atau tenaga yang ada melakukan pemeriksaan isi paket-paket setara 30 hingga 40 kontainer yang dibawa kapal-kapal yang masuk ke pelabuhan. Padahal setiap kapal dikenakan biaya hingga Rp 1 miliar bahkan bisa lebih.
Selain itu, Dede menegaskan bahwa aparat harus jeli dan tegas pada oknum-oknum yang melakukan pelanggaran ini, jangan hanya kita perketat pemeriksaan pengunjung dari luar negeri di takut-takuti di bandara yang justru membuat kapok mereka untuk berkunjung ke Indonesia namun jalur pengiriman barang masuk ke pelabuhan-pelabuhan kita tidak terawasi, ini timpang namanya.
"Kalau perlu Bu Menteri Sri Mulyani silakan berkantor di Dumai untuk dapat meningkatkan pendapatan APBN," tutup Dede.
(fdl/fdl)