Zulhas: India Pasar Non-Tradisional yang Harus Digarap Intensif

Zulhas: India Pasar Non-Tradisional yang Harus Digarap Intensif

Dea Duta Aulia - detikFinance
Senin, 13 Mar 2023 13:00 WIB
Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 tahun sukses melampaui target. Transaksinya mencapai USD 15,83 miliar atau sekitar Rp246,64 triliun.
Foto: Dok. Kemendag
Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dijadwalkan melakukan kunjungan kerja selama dua hari pada (13-14/3/2023) untuk memperjuangkan ekspor komoditas unggulan Indonesia di India. India dinilainya merupakan pasar potensial yang harus digarap intensif.

"Asia Selatan, khususnya India, merupakan pasar potensial non-tradisional yang harus digarap intensif. Untuk itu, kami akan bertemu beberapa pihak memperjuangkan produk-produk unggulan Indonesia dengan pemangku kepentingan India," kata Zulhas dalam keterangan tertulis, Senin (13/3/2023).

Diketahui, dalam kunjungan kerjanya itu, Zulhas akan menyampaikan pidato kunci pada Sesi Peresmian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kemitraan Konferensi Industri India (The Confederation of Indian Industry/CII) Partnership Summit 2023 di New Delhi. Selain itu, ia bakal memberikan sambutan pada sesi khusus tentang Indonesia di KTT Kemitraan CII 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain partisipasi pada KTT Kemitraan CII, dia juga dijadwalkan bertemu Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal guna menindaklanjuti arahan Presiden RI untuk menjajaki perundingan perdagangan bilateral dengan India. Keduanya bakal membahas isu-isu perdagangan bilateral dan tindak lanjut pertemuan sebelumnya pada Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan, Industri, dan Investasi G20 di Bali, beberapa waktu lalu.

Tak hanya soal agenda kunjungan kerja, ia menyebutkan ada sejumlah produk ekspor utama Indonesia ke India seperti batubara, minyak kelapa sawit dan turunannya, besi paduan, asam lemak monokarboksilat industri, serta bijih tembaga dan konsentratnya. Sementara produk utama impor Indonesia dari India di antaranya produk besi setengah jadi, tebu atau gula bit, kacang tanah, daging kerbau beku, serta paduan ferro.

ADVERTISEMENT

"Pada 2022, total perdagangan Indonesia dan India tercatat sebesar US$ 32,71 miliar atau naik 55,68 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 21,01 miliar. Pada 2022, ekspor Indonesia ke India tercatat sebesar US$ 23,38 miliar sementara impor Indonesia dari India sebesar USD 9,33 miliar. Dengan demikian, Indonesia menikmati surplus perdagangan sebesar US$ 14,05 miliar," tutupnya.




(akd/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads