Gelaran konser musik semakin banyak membanjiri tanah air, mulai dari konser musisi lokal hingga manca negara. Namun sayangnya, di momentum ini justru potensi terjadinya penipuan berkedok penjualan tiket semakin tinggi.
Terbaru, terjadi dugaan penipuan berkedok jasa titip (jastip) tiket konser BLACKPINK yang baru saja digelar pada 11 s.d 12 Maret kemarin. Sejumlah penggemar membeli tiket lewat salah satu layanan jastip, dan berujung gagal nonton konser hingga uang ratusan juta rupiah raib.
Lalu, bagaimana cara menghindari penjual tiket konser bodong?
Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) Dino Hamid mengatakan, peredaran tiket bodong oleh oknum-oknum yang kurang bertanggung jawab memang sulit terhindarkan. Pasalnya, di setiap konser pasti akan selalu ada calo tiket. Lagipula menurutnya, sah-sah saja apabila seseorang mau menjual kembali tiket yang sudah ia beli.
"Kalau dari sisi tiket palsu memang dari dulu susah terkontrol. Karena definisi calo kan secondary ticket, itu secara industri sah-sah aja. Karena bill-nya sah," kata Dino, saat dihubungi detikcom, Senin (13/3/2023).
Karena itulah, ia mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada di masa-masa seperti sekarang ini. Apalagi, market festival musik tengah bertumbuh drastis sejak PPKM dicabut akhir tahun lalu.
Menurutnya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar terhindar dari pembelian tiket bodong tersebut. Poin paling penting ialah pembeli harus smart karena segala keputusan tetap berada di tangan pembeli.
Salah satu langkahnya ialah pembeli bisa melakukan riset dan identifikasi lebih lanjut, apakah itu menyangkut latar belakang calo tempat ia akan membeli tiket, maupun keaslian dari tiket tersebut.
"Kalau tiket kan sebenarnya udah valid tuh, ada series number-nya, booking code-nya, itu bisa dicek ke official ticket box-nya. Misalnya BLACKPINK kemarin Tiket.com, atau Loket.com, pokoknya bisa di-crosscheck dari yang official," terangnya.
Kemudian yang kedua, penting juga untuk menanyakan prosedur pengembalian uang apabila acara tersebut dibatalkan, kepada calo sebelum memutuskan untuk membeli lewat calo tersebut.
"Terus juga potensi kalau sampai cancel itu proses refundnya seperti apa. Nggak apa-apa, tanyakan saja pihak-pihak yang merupakan penjual secondary. Intinya audiance harus lebih smart lah," katanya.
Di sisi lain, Dino menekankan, peredaran tiket setelah dibeli dari tangan pertama alias official ticket box-nya tidak dapat dikontrol. Sehingga, ia tetap menyarankan agar pembeli memprioritaskan untuk beli lewat platform official-nya sebagai sarana paling aman.
"Kita kan nggak bisa menghindari orang yang niat berdagang ticket secondary. Jadi memang harus benar-benar di-crosscheck saat kita mau beli. Kadang ada juga orang nggak niat jadi calo tapi dia beli buat sodaranya misalnya tapi sodaranya nggak jadi nonton, akhirnya tiketnya di jual. Intinya yang paling penting itu semua harus check and recheck," ujarnya.
Selain tiket bodong, Dino mengungkapkan ada juga promotor-promotor bodong. Dalam hal ini, ia juga mewanti-wanti agar masyarakat lebih waspada dengan selalu melakukan crosacheck sebelum melakukan transaksi pembayaran tiket.
"Kan banyak promotor-promotor bodong. Kayak Minggu lalu itu saya baca di Pontianak. Ngambilin uang presale tiket ternyata acaranya nggak ada," kata Dino.
"Masyarakat harus cermat. Tidak hanya lihat siapa yang perform, tapi profiling siapa yang buat acaranya. Jadi harus mulai belajar identifikasi. Karena kalau nggak kaya gitu, bisa mudah terjebak dan tertipu," pungkasnya.
Adapun saat ini proses identifikasi bisa dilakukan dengan sangat mudah lewat internet, mulai dari cek akun-akun sosial medianya hingga cari secara manual lewat google. Dari sana, masyarakat bisa melihat bagaimana rekam jejak promotor.
"Google paling sederhana. Pasti keluar semua pemberitaan dan testimoninya. Lalu kalau nggak bisa menemukan data valid tentang promotornya, paling sederhana kedua cek artisnya, bisa lewat DM. Apakah benar mereka konser di situ dan di tanggal tersebut. Adminnya akan menjawab," ujar Dino.
Simak Video "Tiket Presale Konser Suga BTS Sold Out"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)