Ekspor RI Turun di Februari Jadi US$ 21,40 M, Gara-gara Apa?

Ekspor RI Turun di Februari Jadi US$ 21,40 M, Gara-gara Apa?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 15 Mar 2023 11:19 WIB
Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas dengan menggunakan alat berat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/4/2022).
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Februari 2023 turun 4,15% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi US$ 21,40 miliar. Gara-gara apa ekspor Indonesia turun?

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah menjelaskan, nilai ekspor pada Februari turun tapi tidak sedalam bulan sebelumnya. Turunnya ekspor nonmigas disebabkan nilai bahan bakar mineral HS 27 turun yang juga diikuti komoditas lainnya.

"Penurunan ekspor nonmigas ini disebabkan oleh bahan bakar mineral HS 27 nilainya turun. Komoditas logam mulia permata turun, bijih logam, terak dan abu turun demikian alas kaki juga turun, komoditas mesin dam peralatan mekanis turun," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (15/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Habibullah melanjutkan, ekspor migas juga turun 20,26% karena nilai dan volume yang turun. Begitu juga dengan ekspor gas yang turun dipengaruhi nilai dan volumenya.

"Kalau secara yoy pada Februari 2023 ekspor masih tumbuh 4,51%. Namun, pertumbuhan ini melambat dibandingkan tahunan bulan yang sama 2022 dan 2021," katanya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Habibullah mengatakan ekspor nonmigas menyumbang 94,45% dari total ekspor Februari 2023.

"Semua sektor mengalami penurunan terdalam di sektor migas turun 20,26%, pertanian, kehutanan dan perikanan turun 9,62%, tambang dan lainnya turun 9,46% dan industri pengolahan turun 0,86% (secara mtm)," ujarnya.

Simak juga Video 'Zulhas Dorong Pedagang RI Genjot Ekspor ke Afrika hingga Timur Tengah':

[Gambas:Video 20detik]



(ara/ara)

Hide Ads