Punya Potensi Besar, Asosisasi Minta Milenial Jadi Petani Sawit

ADVERTISEMENT

Punya Potensi Besar, Asosisasi Minta Milenial Jadi Petani Sawit

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Minggu, 19 Mar 2023 14:18 WIB
Pekerja melakukan bongkar muat kelapa sawit yang akan diolah menjadi minyak kelapa sawit Crude palem Oil (CPO) dan kernel di pabrik kelapa sawit Kertajaya, Malingping, Banten, Selasa (19/6). Dalam sehari pabrik tersebut mampu menghasilkan sekitar 160 ton minyak mentah kelapa sawit. File/detikFoto.
Foto: Jhoni Hutapea
Jakarta -

Generasi milenial didorong untuk menjadi petani kelapa sawit. Pasalnya, terdapat persolan regenerasi petani kelapa sawit di Indonesia.

Ketua DPD I Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) Kalsel Jayadi mengatakan, terdapat peluang besar untuk menjadi petani kelapa sawit. Dia menyebut, generasi milenial didorong untuk menangkap peluang tersebut.

"Kalau tidak generasi milenial, siapa lagi?" kata Jayadi dalam workshop Petani Sawit Milenial dikutip dalam keterangannya, Minggu (19/3/2023).

Dia menjelaskan petani sawit di Kalimantan Selatan menghadapi soal regenerasi, padahal sawit memainkan peran penting di Kalimantan Selatan. "Ke depan, program- program penguatan kelembagaan petani sawit sangat penting dalam rangka mendukung sawit berkelanjutan," katanya.

Acara workshop ini juga dihadiri secara daring oleh Direktur Utama BPDPKS diwakili Kepala Divisi Usaha Kecil Menengah Koperasi Helmi Muhansyah, Ketua Gapki Kalsel Eddy Esbinti, Kordinator Maksi Kalsel-Kalteng DR Arif Akbar, Kepala Pusat Studi Kelapa Sawit, Susi

Sementara itu, Staf Ahli bidang Kemasyarakatan dan SDM, ibu Hj Husnul Khotimah yang membukma workshop ini mengatakan, kelapa sawit berperan penting dalma meningkatkan perekonomian, khususnya bagi petani kelapa sawit. Di Kalsel, sawit menjadi penyumbang devisa terbesar.

"Jadi kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan," katanya.

Data Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel menyebutkan luas lahan perkebunan di Kalsel mencapai 427.616 hektare, sedangkan perkebunan rakyat mecapai 107.582 hektare.

Di Kalsel, terdapat 46 pabrik kelapa sawit dengan produksi CPO mencapai 1,1 juta ton per tahun. Adapun pabrik hilir berupa pabrik minyak goreng dengan kapasitas 5.750 ton per hari dan dua pabrik biodiesel dengan produksi 1.500 ton per hari.

Sementara itu, Helmi Muhansyah mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya BPDPKS untuk mengembangkan kemitraan.

BPDPKS merupakan salah satu Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan yang juga mempunyai tugas untuk menjalankan kebijakan pemerintah dalam program pengembangan sawit berkelanjutan.

Termasuk kegiatan promosi yang dilakukan kegiatan workshop untuk memberikan persepsi positif terhadap kelapa sawit dalam rangka menghadapi kampanye negatif terhadap sawit.

"Sawit merupakan anugerah terindah untuk bumi Indonesia yang memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat. Masyarakat tidak bisa lepas dari sawit sehingga 24 jam bersama sawit," katanya.

Sementara itu, Ketua DPD I Aspekpir Kalsel Jayadi menjelaskan peserta workshop petani sawit bagi anggota Aspekpir diharapkan dapat melihat peluang dan kesempatan besar dari sektor kelapa sawit, terutama dalam mendukung regenerasi. "Kalau tidak generasi milenial, siapa lagi," katanya.



Simak Video "Puluhan Petani Sawit di Riau Diserang OTK Pakai Pedang Katana"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT