Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan membawa tujuh prioritas ekonomi pada The 29th ASEAN Economic Ministers' Retreat. Hal ini dilakukan dalam rangka keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono menuturkan masyarakat ASEAN memiliki tiga pilar utama, yaitu politik, ekonomi, dan sosial budaya. Kemendag, memiliki tugas dan menjadi bagian utama dalam pilar ekonomi tersebut.
Terdapat tujuh prioritas ekonomi atau Priority Economic Deliverables (PED) yang akan dibawakan Indonesia dalam keketuaannya di ASEAN yang berada di bawah Kemendag. Pertama, ASEAN Services Facilitation Framework (ASFF) atau kerangka kerja fasilitasi jasa ASEAN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, Signing of the 2nd Protocol to Amend the Agreement Establishing the AANZFTA (ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area) atau penandatangan protokol kedua untuk mengamandemenkan persetujuan terbentuknya kesepakatan perdagangan bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru. Ketiga, Establishment of the RCEP Support Unit in ASEAN Secretariat, Jakarta, Indonesia atau pembentukan unit pendukung Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) di sekretariat ASEAN, Jakarta.
Keempat, ASEAN Industrial Project-Based Initiatives atau kerangka kerja ASEAN untuk inisiatif-inisiatif industri bebas proyek. Kelima, Full Implementation of e-Form D Through the ASEAN Single Window atau pengimplementasian electronic Form D (e-Form D) melalui ASEAN single window. Sebagai informasi, ASEAN single window adalah sebuah infrastruktur yang memungkinkan pertukaran dan pengintegrasian data serta informasi secara elektronik di antara National Single Window (NSW) negara-negara anggota ASEAN.
"Salah satu agenda utama 7 priority di ASEAN ini adalah implementasi dari e-Form D. Form D itu surat keterangan asal yang digunakan oleh negara-negara Asean, oleh pelaku ekonomi eksportir untuk kawasan ASEAN," kata Djatmiko dalam media briefing pra-Senior Economic Officials Meeting (SEOM) for The 29th ASEAN Economic Ministers (AEM) di Magelang, Minggu (19/3), ditulis Senin (20/3/2023).
"Di tengah pengembangan ekonomi digital dan sebagainya, kita mendorong Indonesia, mbok ASEAN kita kalau bisa elektronik semuanya, jadi pakai e-Form D supaya lebih seamless, lebih mudah, ya lebih gampang lah buat para pelaku usaha," lanjutnya.
Djatmiko juga menuturkan bahwa dengan adanya e-Form D ini diharapkan perdagangan antarnegara ASEAN semakin meningkat.
"Tujuannya untuk itu tadi, bagaimana kita mempermudah, semakin melancarkan, seamless, free flow goods and service adjustment. Harapannya perdagangan interASEAN itu makin meningkat," tuturnya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.