Bos Sarinah Jawab Sindiran Cuma Jual Produk Mahal: Ini Memang Flagship

Bos Sarinah Jawab Sindiran Cuma Jual Produk Mahal: Ini Memang Flagship

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 21 Mar 2023 20:30 WIB
CEO Sarinah Fetty Kwartati
CEO Sarinah Fetty Kwartati (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Jakarta -

Pusat perbelanjaan Sarinah kini tampil beda setelah direnovasi. Namun setelah direnovasi, pusat perbelanjaan tertua di Jakarta itu banjir kritikan karena barang-barang yang dijual sangat mahal.

Menjawab kritikan itu, Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati menekankan bahwa Sarinah memang merupakan tempat perbelanjaan untuk masyarakat atas. Alasannya, karena Sarinah Thamrin sendiri merupakan salah satu destinasi wajib yang menjadi showcase dari produk-produk lokal UMKM.

"Sarinah memang fokusnya produk lokal. Positioning-nya memang ada beberapa tipe, ini menyasar kelas A-B (atas) khususnya di Sarinah Thamrin karena ini memang flagship," kata Fetty, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DR RI, Selasa (21/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, lantaran posisinya sebagai flagship inilah Sarinah Thamrin juga menyediakan produk-produk untuk seluruh segmen pasar, termasuk segmen menengah ke bawah. Hanya memang lokasinya ditata layout zonasinya.

"Jadi memang saat ini yang baru di-transform adalah Thamrin sehingga kami baru bisa menyasar kelas A-B. Tapi market kelas C juga masuk. Kami menyediakan produk yang mereka bisa beli, misalkan ada jajanan pasar," terangnya.

ADVERTISEMENT

Adapun saat ini barang yang tersedia di Sarinah Thamrin sangat bervariasi. Fetty menyebut tersedia produk mulai dari harga Rp 25 ribu s.d termahalnya Rp 75 juta. Sehingga, tidak hanya masyarakat kelas atas yang bisa menikmati tetapi juga menengah ke bawah. Sementara untuk penataannya sendiri ditata berdasarkan lantai.

"Kami menyediakan semuanya yang dibagi berdasarkan lantai. Jadi ada lantai dasar yang harganya lebih premium, lantai 1 lebih murah, lantai 2 lebih murah lagi, segmen-segmen dan zonasi seperti itu," kata Fetty, saat ditemui selepas rapat.

"Kalau blusukan ke semua lantai, itu harganya mulai dari Rp 25 ribu s.d Rp 75 juta memang ada. Tapi kalau nyari produk Rp 100 ribu itu banyak, tapi memang zoningnya kita atur supaya customer tidak bingung. Ini barang Rp 10 juta terus sebelahnya Rp 100 ribu, kan bingung. Secara layout ritel memang harus dizoning seperti itu," terangnya.

Fetty mengatakan, Sarinah Thamrin juga ditempatkan sebagai area untuk showcase produk-produk lokal sehingga dikemas demi menunjang produk-produk tersebut. Apalagi, sebagai salah satu destinasi wajib, Sarinah Thamrin kerap mendapat kunjungan dari delegasi-delegasi luar negeri.

"Karena memang pada dasarnya tempat ini menjadi destinasi wajib pengunjung baik turis lokal mancanegara, tamu VIP, delegasi negara lain. Bahkan Sarinah ini diambil negara-negara lain untuk percontohan membuat rumah produk lokal di negara masing-masing. Beberapa tamu negara datang dan mereka sebut ini inisiatif yang bagus," pungkasnya.

(das/das)

Hide Ads