RI Mau Surplus Dagang dari Thailand-Laos, Bagaimana Caranya?

RI Mau Surplus Dagang dari Thailand-Laos, Bagaimana Caranya?

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Rabu, 22 Mar 2023 16:30 WIB
Wakil Ketua Umum Kadin resmi mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Kamr Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia periode 2021-2026.
Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid/Foto: Dok. KADIN

Melihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan RI-Thailand Februari 2023 masih mengalami defisit sebanyak US$ 342,1 juta dengan nilai ekspor US$ 556,4 juta dan impor US$ 898,5 juta.

Adapun penyumbang defisit terdalam ke Thailand adalah gula dan kembang gula minus US$ 107,7 juta, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya minus US$ 94,9 juta, serta kendaraan dan bagiannya minus US$ 83,1 juta.

Sementara itu, neraca dagang Indonesia terhadap Laos mengalami defisit US$ 141 juta pada 2022. Walau demikian, Jerry yakin ke depannya Indonesia bisa surplus, baik terhadap Thailand maupun Laos.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya, nanti mungkin ke depan, kita juga bisa surplus dengan Thailand dan Laos sebagaimana kita bisa meningkatkan supaya kita bisa mendapatkan angka surplus yang lebih maksimal. Saya pikir itu salah satu yang bisa kita dorong dan kita juga akan bicarakan dan kita bahas di forum ini," tuturnya dalam media briefing acara ASEAN Economic Ministers (AEM) Retreat di Enam Langit by Plataran, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (21/3/2023).

Lebih lanjut, melalui AEM, Kemendag ingin meningkatkan volume perdagangan agar nilai perdagangan dengan Laos dan Thailand menjadi surplus.

ADVERTISEMENT

Adapun salah satu prioritas Kemendag untuk meningkatkan volume perdagangan adalah dengan mengekspor produk yang memiliki nilai tambah dan merupakan produk jadi. Contohnya, barang-barang elektronik hingga manufaktur.


(ara/ara)

Hide Ads