"Di beberapa tempat harga jagungnya itu sudah Rp 5.700 per kilogram sampai Rp 6.000/kg harga jagungnya ya. Sehingga ini menjadi salah satu penyebabnya (harga naik)," jelas Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa, kepada detikcom Jumat (24/3/2023).
Harga acuan untuk jagung sendiri yakni 5.000/kg. Angka itu sesuai dengan Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 11 Tahun 2022 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Kedelai, Bawang Merah, Cabai Rawit Merah, Cabai Merah Keriting, Daging Sapi/Kerbau, dan Gula Konsumsi.
Kedua, seperti penyebab kenaikan harga pangan lainnya, karena kondisi psikologis setiap menjelang ramadan. Menjelang dan saat ramadan kebutuhan masyarakat meningkat 20% dari biasanya.
"Kenaikan kebutuhan masyarakat rata-rata 20% itu menjadi isu kenaikan harga, artinya pedagang secara psikologis menaikkan harga," lanjutnya.
Meski demikian, ia memastikan pasokan untuk telur ayam cukup untuk kebutuhan ramadan. Berkaitan dengan harga telur ayam, ia menyebut bisa saja dalam sehari mengalami kenaikan dan penurunan.
"Kalau siang kemarin saya belanja di Pasar Senen, itu bisa dapat Rp 30.000/kg. Kalau pagi itu sekitar Rp 31.000 sampai Rp 32.000/kg. Di pasar ini kan masih berlaku sistem tawar menawar ya," ujarnya.
Sementara harga telur ayam di supermarket atau ritel masih sesuai dengan harga acuan konsumen yakni Rp 27.000/kg. Harga itu sesuai dengan Perbadan Nomor 11 Tahun 2022.
Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, harga rata-rata telur ayam Rp 29.000/kg, tertinggi itu ada di Papua Barat mencapai Rp 37.000/kg, sementara terendah di Aceh Rp 24.000/kg. Untuk di Jakarta sendiri diakui rentan harga jualnya Rp 26.000/kg sampai Rp 32.000/kg.
Lihat juga Video 'Jokowi Cek Harga Pangan Jelang Bulan Puasa: Pada Kondisi Baik':
(ada/eds)