Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan bernama Widy Heriyanto akhirnya meminta maaf. Hal itu setelah dirinya melalui akun Twitternya @wadawidy menyebut warganet babu dan bacot.
Dalam tangkapan layar yang beredar, Widy Heriyanto mengatakan permohonan maaf terbuka itu dibuat untuk Kris Antoni, seorang developer game dan seluruh masyarakat yang merasa tersinggung dengan ucapannya. Hal itu disampaikan melalui akun Twitternya yang kini sudah digembok.
"To Kris & team dan seluruh masyarakat, saya secara pribadi, bukan berbicara mewakili Bea Cukai, memohon maaf atas kelalaian saya dalam memilih kata-kata yang lebih bijak pada cuitan-cuitan yang telah saya buat hingga menyinggung banyak pihak," kata Widy Heriyanto, Jumat (24/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Widy Heriyanto juga meminta maaf kepada institusi tempatnya bekerja yakni Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Dia menyebut kejadian ini akan menjadi pembelajaran untuknya agar lebih bijak ke depan.
"Saya juga meminta maaf kepada institusi saya, Bea Cukai, tempat saya bekerja, atas kegaduhan ini. Saya akan menjadikan momen ini sebagai pembelajaran bagi saya agar lebih bijak ke depannya," tuturnya.
Kronologi Pegawai Bea Cukai Bilang Warganet 'Bacot & Babu'
Widy Heriyanto melontarkan cuitan kasar saat ada yang menceritakan pengalaman tidak mengenakkan tentang Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Warganet bernama Kris Antoni bercerita pada 2013 menang award di San Francisco. Saat itu piala dikirim karena dirinya berhalangan hadir, namun setibanya di Indonesia dikenakan pajak bea cukai lebih dari Rp 1 juta.
"Waktu 2013 @togeproductions menang award Flash Game Summit di San Francisco, tapi karena kita nggak bisa pergi terima awardnya jadi pialanya dikirim ke Indonesia. Sampai di Jakarta pialanya kena pajak bea cukai Rp 1 juta lebih," kata Kris Antoni dengan akun @kerissakti.
Kris Antoni diketahui merupakan seorang developer game. Hadiah berbentuk piala dari luar negeri pun tak hanya sekali diterimanya dan dikatakan selalu kena pajak bea cukai.
"Mau protes cuma dibilang 'barang yang diimpor mau beli atau gift gratis tetap kena pajak'. Gratis kena pajak tuh gimana? Karena orang awam nggak ngerti apa-apa, kita iya iya aja. Selama 2011-2013 kita menang award 3 tahun berturut-turut di Amrik. Ya bayangin aja pajaknya berapa," tuturnya.
Ceritanya itu kemudian dibalas oleh Widy Heriyanto yang menilai Kris Antoni tidak tahu aturan pajak barang masuk dari luar negeri ke Indonesia. Developer game itu dibilang hanya banyak bicara tanpa membaca regulasi terlebih dahulu.
"Sebelum lo ngetwit, mending belajar dulu deh ketentuan impor itu gimana. Kalo sekarang kan jadinya lo bacot tapi minim literasi peraturan," cuit @wadawidy membalas keluhan Kris Antoni. Kutipan sudah disesuaikan dengan ejaan yang benar.
"2013 kejadian, sampai sekarang masa nggak pernah baca. Baca dulu dong, jangan cuma ngeluh tapi lo-nya juga nggak cari tahu. Nggak perlu jadi (pegawai) Bea Cukai buat ngasih paham 'barang impor ya wajib bayar pajak impor' dan jangan menggeneralisir case lo dengan bawa 'WNI se-Indonesia komplain", tambahnya.
Sebelum akunnya digembok, Widy Heriyanto sempat beradu argumen dengan warganet lain yang membela Kris Antoni. Mereka yang membela disebut sebagai babu.
"Para babu sibuk belain tuannya". "Ciee babunya datang," ujar @wadawidy.
(aid/das)