Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan tengah mendapat sorotan publik. Bagaimana tidak, dalam beberapa pekan terakhir terjadi sejumlah kasus yang menuai kontroversi masyarakat, terutama di jagat dunia maya.
Kasus-kasus tersebut cukup beragam, mulai dari aksi pamer harta para pejabat di media sosial, tindak kecurangan, hingga tindakan kurang pantas yang dilakukan sejumlah pegawai.
Berikut detikcom merangkum kasus-kasus yang menimpa DJBC dalam beberapa waktu terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Surat Terbuka yang Bongkar Pelanggaran Pejabat Bea Cukai
Sebuah surat terbuka yang mengatasnamakan Pegawai MilenialBea CukaiKualanamu, Sumatra Utara, muncul di media sosial Twitter hingga membuat geger masyarakat. Surat tersebut membongkar kejanggalan berkaitan dengan registrasi International Mobile Equipment Identity (IMEI) yang terjadi selama periode Januari-Desember 2022 silam.
Disebutkannya, sejumlah oknum pejabat dari berbagai level, mulai dari Pejabat Fungsional PBC Ahli Pratama, eselon IV, hingga eselon III, memanfaatkannya dengan menentukan biaya registrasi IMEI sesukanya. Bahkan surat ini juga mengklaim Direktur di Kantor Pusat DJBC telah berkordinasi ke daerah untuk mengkondisikan hal tersebut agar tidak melebar kemana-mana cukup ditutupi.
Menanggapi perihal ini, pihak DJKP mengakui memang benar telah ditemukan pelanggaran atas pendaftaran IMEI. Telah diambil sejumlah tindakan, salah satunya melakukan tindak pengenaan disiplin terhadap 21 pegawai yang direkomendasikan hukuman ringan hingga berat.
2. Pegawai Bea Cukai Bilang Warganet 'Babu & Bacot'
Dunia maya dihebohkan dengqn ulah Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bernama Widy Heriyanto. Melalui akun Twitternya @wadawidy, ia menyebut warganet babu dan bacot.
Komentar tersebut dilontarkannya tatkala berdebat dengan netizen menyangkut persoalan pajak bea cukai, yang dikeluhkan oleh seorang developer game Indonesia, Kris Antoni. Kris bercerita sering menang award dari luar negeri dan kena pajak bea cukai saat hadiahnya tiba di Indonesia.
"Sebelum lo ngetwit, mending belajar dulu deh ketentuan impor itu gimana. Kalo sekarang kan jadinya lo bacot tapi minim literasi peraturan," tulis akun @wadawidy merespons keluhan developer game dikutip Jumat (24/3/2023). Kutipan sudah disesuaikan dengan ejaan yang benar.
Melihat pernyataan itu, warganet pun menyerang. Bukannya mereda, Widy Heriyanto justru menyebut netizen yang membela sebagai babu. Hal ini terjadi beberapa saat sebelum akunnya itu ia digembok.
"Para babu sibuk belain tuannya". "Ciee babunya datang," cuit @wadawidy. Akun @wadawidy tersebut kini digembok menyusul perang opini soal Bea Cukai di media sosial.
3. Tebus Piala Diminta Nyanyi Hingga Bayar Rp 4 Juta
Fatimah Zahratunnisa sempat mendapat pengalaman tak enak kala dirinya mau menebus pialanya di Kantor Bea Cukai. Piala itu dimenangkannya dari sebuah kontes menyanyi di Jepang, dan dikirimkan sebagai paket ke Indonesia. Namun, petugas Bea Cukai meminta uang sejumlah Rp 4 juta untuk menebus piala tersebut.
Kejadian ini merupakan tragedi 8 tahun lalu yang ia bagikan lewat akun Twitternya @zahratunnisaf. Sebelum dimintai sejumlah uang, Fatimah bahkan sempat diminta menyanyi oleh pihak Bea Cukai, sebagai bukti jika ia benar-benar bisa bernyanyi.
Sebelum proses tawar menawar itu, Fatimah mengaku melalui proses yang cukup panjang. PihakBea CukaiBandung yang mengurus pialanya itu disebut sempat tak percaya kepadanya, padahal ia telah menyerahkan sejumlah berkas pendukung demi mempermudah dirinya membawa pulang piala tersebut.
Fatimah bahkan sampai menunjukkan surat elektronik dari TV penyelenggara hingga harus susah payah mencari video bukti penampilannya di kompetisi tersebut.
4. Acak-acak Koper Anak Gus Dur
Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahidjuga mengalami kejadian tak mengenakan di Bandara Soekarno-Hatta pada 2019-2020 silam. Kopernya dibuka oleh pihak Bea Cukai dan isinya diaduk-aduk.
Alissa menyampaikan hal tersebut melalui akun Twitternya. Adapun pada kejadian tersebut, dirinya baru pulang dari acara konferensi di Taiwan. Pada kala itu, Alissa membuka kopernya dan menyodorkan paspornya kepada petugas. Dirinya juga dilontarkan sejumlah pertanyaan mulai dari perkara ukuran kopernya, apa pekerjaannya, hingga berapa gajinya.
"Saya buka koper sambil dia minta paspor. Saya: 'cuma tiga hari di Taiwan', petugas: 'kerja apa tiga hari di Taiwan? Kok bawaannya koper gede? Beli apa saja? Emang dibayar berapa? 'Saya: 'konferensi' Petugas: 'kok kamu bisa belanja & bawa barang banyak? Kamu kerja apa?' Ndedes...," ungkap Alissa.
5. Pamer Harta, Hingga Dicopot dari Jabatan
Kasus pamer harta para pejabat beserta keluarganya di lingkup Bea Cukai juga masih mendapat sorotan. Bahkan, hal ini sampai membuat Kementerian Keuangan telah mencopot jabatanEko Darmantosebagai Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta.
Eko kerap pamer harta dan gaya hidup mewah di media sosial, mulai dari memamerkan motor gede (moge), mobil antik hingga pesawat Cessna. Hal ini pun viral di media sosial, hingga berujung pada pemeriksaan terhadap Eko.
Harta yang dimilikinya pun cukup fantastis. Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). terakhirnya, Eko tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp 6,72 miliar. Akhirnya, ia pun dicopot dari jabatannya per 2 Maret 2023.
Meski telah dicopot dari jabatannya, langkah ini merupakan tindakan standar yang diambil untuk mempermudah pemeriksaan. Statusnya pun masih Aparatur Sipil Negara (ASN) dan hak gaji masih diberikan.
(fdl/fdl)