3 Informasi Penting yang Perlu Kamu Tahu Seputar Bos TikTok 'Di-roasting' DPR AS

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 27 Mar 2023 08:31 WIB
Foto: AFP via Getty Images/JIM WATSON
Jakarta -

CEO TikTok Shou Zi Chew tengah menjadi sorotan publik usai muncul dalam salah satu Rapat DPR Amerika Serikat (AS).

Meski begitu, dalam sesi tanya-jawab antara anggota parlemen AS dengan CEO TikTok, tidak sedikit dari anggota parlemen AS yang merasa tidak puas dengan aplikasi berbagi video singkat tersebut dan terus mencerca Shou dengan berbagai pertanyaan.

Dirangkum detikcom, berikut 3 informasi terkait Bos TikTok Shou Zi Chew yang 'Di-roasting' DPR AS:

1. Shou Zi Chew Dipanggil DPR AS

CEO TikTok, Shou Zi Chew, dipanggi oleh anggota parlemen untuk mengikuti salah satu Rapat DPR Amerika Serikat (AS). Pemanggilan ini dilakukan untuk diskusi tanya-jawab terkait keamanan data perusahaan.

Sebagaimana diketahui, anggota parlemen AS memang sering memanggil sejumlah perusahaan teknologi raksasa dalam rapat mereka terkait keamanan data perusahaan. Hal ini sehubungan dengan penyusunan rancangan undang-undang privasi digital AS.

Karenanya hingga saat ini hampir semua perusahaan teknologi besar seperti Meta, Google, Twitter, dan Snap pernah dipanggil parlemen AS terkait persoalan tersebut.

Adapun rapat yang dihadiri oleh Shou itu berlangsung di Capitol Hill, Washington, Kamis waktu setempat (23/3/2023).

2. Dituding Antek China dan Kontennya Merusak Anak Muda

Dalam sesi tanya-jawab antara anggota parlemen AS dengan CEO TikTok tampaknya tidak berjalan mulus bagi perusahaan. Tidak sedikit dari anggota parlemen AS yang merasa tidak puas dengan TikTok.

Menurut sebagian besar anggota DPR AS, struktur kepemilikan TikTok yang sebagian masih dimiliki ByteDance ini berpotensi membahayakan keamanan data pengguna di AS. Ditakutkan melalui TikTok, data pengguna di AS bisa bocor ke pemerintah China.

Meski begitu, selama lima jam kesaksiannya Shou berulang kali menyangkal bahwa TikTok membagikan data atau memiliki koneksi dengan Partai Komunis China. Dia pun menegaskan bahwa platformnya melakukan segalanya untuk memastikan keamanan bagi 150 juta penggunanya di AS.

Shou menuturkan TikTok selama lebih dari dua tahun telah membangun firewall untuk menutup data pengguna AS yang dilindungi dari akses asing yang tidak sah.

"Intinya adalah data Amerika disimpan di tanah Amerika, oleh perusahaan Amerika, diawasi oleh orang Amerika sendiri," kata CEO TikTok Shou Zi Shou.

Di luar itu, tidak sedikit juga anggota parlemen AS yang mempermasalahkan fitur-fitur TikTok yang dinilai adiktif bagi penggunanya, serta banyaknya postingan berbahaya yang dapat memberikan pengaruh buruk terhadap anak muda di AS.

"Kita mungkin tidak selalu sepakat tentang bagaimana menuju ke sana (menyusun RUU Privasi Digital), tetapi kita peduli dengan keamanan nasional kita, kita peduli dengan ekonomi kita dan kita pasti peduli dengan anak-anak kita," kata salah seorang anggota parlemen AS, Buddy Carter.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Lihat Video: 4 Komitmen CEO TikTok usai Dicecar di Sidang Kongres AS






(dna/dna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork