Career Switch Bagus, Tapi Awas Bisa Jadi Bumerang Lho

Career Switch Bagus, Tapi Awas Bisa Jadi Bumerang Lho

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Senin, 03 Apr 2023 15:34 WIB
Ilustrasi merekrut karyawan.
Ilustrasi/Foto: Shutterstock
Jakarta -

Mengganti pekerjaan merupakan suatu hal lumrah yang dilakukan oleh para pekerja. Namun, apabila terlalu sering mengganti pekerjaan terkadang bisa menjadi bumerang untuk diri sendiri.

Walau demikian, Praktisi dan Konsultan Sumber Daya Manusia (SDM) Audi Lumbantoruan mengatakan bahwa tidak ada salahnya mengganti bidang pekerjaan. Sebab, menurutnya, belakangan ini justru perusahaan sedang mencari pegawai yang memiliki berbagai macam pengalaman.

Misalnya, jika ingin bekerja menjadi konsultan akan lebih baik jika orang tersebut memiliki pengalaman dalam berbagai bidang pekerjaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Contoh dia menjadi konsultan, ya dia bagus dong untuk memahami berbagai lintas industri? Sehingga akhirnya dia memahami 'oh kondisi ini akan berbeda nih di industri ini'," ujarnya kepada detikcom, Senin (3/4/2023).

Selain itu, apabila menggonta-ganti bidang pekerjaan nantinya dapat memiliki nilai jual atau membawa kita ke posisi yang lebih tinggi, menurutnya hal itu akan sangat menguntungkan untuk kita ke depannya. Hal ini juga membuat pengalaman kita semakin banyak dan beragam.

"Perusahaan juga melihat kompetensi-kompetensi yang sudah dilakukan. Jadi walaupun misalnya ganti-ganti pekerjaan, tapi dia juga lihat ganti-ganti pekerjaannya meningkatkan posisi nggak? Kalau posisinya hanya manager manager-manager, perusahaan akan bertanya, tapi ketika dari posisi manager ke general manager berarti perusahaan melihat bahkan mempertimbangkan orang ini ke posisi yang lebih tinggi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Adapun minusnya dari gonta ganti bidang pekerjaan, kata Audi, akan dianggap sebagai 'kutu loncat' karena dianggap tidak loyal.

Sementara itu, pakar bisnis Rhenald Kasali menilai bahwa career switching atau sering gonta ganti pekerjaan dapat menurunkan performa kerja seseorang.

"Produktivitas bisa turun, dan itu bisa merugikan pemberi kerja. Karena mereka minta gaji sekarang bagus, tapi baru sampai 2 bulan belum sampai terbentuk sudah harus diberhentikan atau ada juga fenomena yang setahun berhenti setahun berhenti, itu sangat menyebalkan bagi pemberi kerja," tuturnya kepada detikcom.

Ia menambahkan, orang yang cenderung cepat mengganti pekerjaan dapat dinilai tidak tahan lama hingga tidak berkualitas oleh pemberi pekerjaan. Hal ini bisa menyebabkan seseorang kesulitan untuk meniti karir.

Selain itu, dampak negatif dari seringnya mengganti bidang pekerjaan bisa membuat pendapatan tidak stabil atau naik turun. Sementara untuk dampak positifnya, menurut Rhenald adalah memiliki banyak pengalaman.

"Plusnya memang orang akan mempunyai pengalaman, lihat kiri lihat kanan, dia tahu banyak bedanya satu tempat dengan tempat yang lain," paparnya.

(eds/eds)

Hide Ads