Startup 'Kulkas Berjalan' RI Dapat Modal Rp 62 M, Ekspansi ke 100 Kota

Startup 'Kulkas Berjalan' RI Dapat Modal Rp 62 M, Ekspansi ke 100 Kota

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 03 Apr 2023 16:00 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Di tengah banyaknya stratup bertumbangan, ada juga yang mendulang sukses dan mendapat pendanaan. Terbaru, startup cold chain alias rantai dingin, Fresh Factory mendapat suntkan dana hingga US$ 4,15 juta atau senilai Rp 62,2 miliar.

Fresh Factory, startup asal Indonesia di bidang sistem rantai dingin terintegrasi (cold chain fulfilment) dan enabler (penyedia solusi bagi pelaku bisnis untuk merambah pasar online), pada hari ini mengumumkan telah meraih pendanaan sebesar US$ 4,15 juta pada penggalangan dana Pra-Seri A yang dipimpin SBI Ven Capital melalui pendanaan bersama dari Kyobo Securities dan NTUitive, serta partisipasi dari investor eksisting yakni East Ventures, Trihill Capital, dan investor baru PT Tap Applied Agri Services.

Founder dan Chief Executive Officer di Fresh Factory Larry Ridwan, mengatakan, pendanaan baru ini akan digunakan Fresh Factory untuk memperluas jaringan menjadi lebih dari 100 titik pusat layanan fulfilment di 50 kota di Indonesia pada akhir 2023, dengan fokus ekspansi ke kota-kota dengan jumlah populasi tinggi di Sumatra, Sulawesi, Kalimantan dan kota-kota lapis kedua di Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misi dari Fresh Factory adalah mentransformasi layanan fulfilment (simpan, kemas, kirim) bagi e-commerce pada bisnis cold chain di Indonesia. Solusi inovatif kami, serta kepemimpinan dan strategi dengan pendekatan lokal telah menarik perhatian pelanggan dan talenta-talenta terbaik. Dengan didukung jajaran investor ternama, Fresh Factory akan terus meraih pencapaian yang lebih besar lagi dan menjadikan posisi kami semakin solid sebagai standar di industri cold chain fulfillment," ujar Larry dalam keterangan resminya.



Fresh Factory menyediakan jaringan hiperlokal cold chain, fulfilment dan sistem manajemen pintar untuk fulfilment yang memungkinkan pelaku bisnis menyimpan, mengambil, mengemas produknya dan dikirim langsung ke pelanggan melalui fasilitas yang dimiliki Fresh Factory.

ADVERTISEMENT

Kebutuhan terhadap layanan infrastruktur cold chain di Indonesia terus meningkat sejalan dengan semakin luasnya penggunaan e-commerce dan online groceries. Pasar cold chain di Indonesia tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 10,7% pada 2016 hingga 2021, dan diperkirakan tumbuh 12,9% antara 2021 dan 2026.

"Fresh Factory berhasil mengidentifikasi komponen paling esensial yang dibutuhkan ekosistem logistik di Indonesia. Layanan yang dimiliki Fresh Factory dapat mengakomodir tingginya permintaan pada layanan hiperlokal cold chain fulfilment, serta permintaan jasa logistik dari pelanggan dan pebisnis. "Kami sangat senang dapat bermitra dengan Fresh Factory guna mendukung visi mereka membangun perusahaan dan mentransformasikan lansekap sektor logistik di Indonesia," ujar Ryosuke Hayashi, CEO di SBI Ven Capital.

"Kami senang dapat terus mendukung pertumbuhan Fresh Factory, sejalan dengan keberhasilan mereka membuat langkah signifikan dalam menjadikan layanan logistik rantai dingin di berbagai wilayah Indonesia lebih efisien dan semakin mudah diakses. Dengan keahlian mereka di bidang cold chain fulfilment, Fresh Factory telah sukses menjalin kemitraan dan kolaborasi yang berharga di seluruh ekosistem East Ventures. Kami senang dengan inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan di Fresh Factory, sejalan dengan rekam jejak dan jaringan klien mereka yang semakin luas," ujar Avina Sugiarto, Partner di East Ventures.

"Fresh Factory menargetkan layanan logistik cold chain untuk produk makanan dan minuman (F&B), obat-obatan, produk kecantikan dan perawatan kulit, serta beberapa chip . Untuk itu, Fresh Factory menyederhanakan seluruh aspek dalam logistik cold chain mulai dari mengoperasikan layanan fulfilment berskala mikro untuk mendukung pengiriman produk ke destinasi akhir (last-mile) serta mendorong digitalisasi pada tahap awal (first-mile) di mana produk dikirim dari klien ke pusat fulfilment Fresh Factory. Kami sangat optimistis tentang masa depan Fresh Factory, dan kami senang mendapat kesempatan untuk terus mendukung para pendiri Fresh Factory," ujar Alwyn Rusli, Investor di Trihill Capital.

Sejak diluncurkan pertama kali, Fresh Factory telah tumbuh dari memiliki sebanyak 20 pusat layanan fulfilment menjadi lebih dari 40 pusat layanan fulfilment di 22 kota di Indonesia, serta memperluas layanan ke pemesanan ritel, di samping layanan untuk pemesanan langsung ke pelanggan (direct-to-consumer). Dalam satu tahun terakhir, Gross Merchandise Value (GMV) Fresh Factory meningkat 10 kali lipat, dan jumlah klien meningkat dua kali lipat. Saat ini, Fresh Factory melayani beragam perusahaan berskala besar termasuk Danone dan Sirclo, serta Eden Farm dan Kin Dairy Fresh Milk.




(zlf/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads