Impor KRL Bekas Tak Direkomendasikan BPKP, Kementerian BUMN Bilang Gini

Impor KRL Bekas Tak Direkomendasikan BPKP, Kementerian BUMN Bilang Gini

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 06 Apr 2023 16:46 WIB
Arya Sinulingga
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga/Foto: dok. PSSI
Jakarta -

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) buka suara soal hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang tidak merekomendasikan impor KRL bekas Jepang. Izin impor kereta bekas diminta oleh KCI untuk menggantikan beberapa armada keretanya yang bakal 'pensiun' dalam waktu dekat.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan belum ada keputusan bulat soal impor KRL bekas. Pemerintah masih akan mencari solusi terbaik soal impor KRL bekas. Arya menegaskan semua solusi yang disepakati harus lah memperhatikan aspek keselamatan operasional kereta commuter line.

"Bukan gitu (sudah diputuskan impor KRL bekas batal). Artinya, kan dicari solusi terbaiknya. Apakah nanti berdayakan yang sudah ada apakah nanti yang sudah ada diperbaiki dan sebagainya, tapi tetap menjaga aspek keselamatan. Karena transportasi yang utama itu adalah faktor keselamatan," ungkap Arya ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (6/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arya mengatakan Kementerian BUMN akan mengikuti rekomendasi yang ada dari BPKP. Namun, dia menegaskan untuk keputusan impor jadi dilakukan atau tidak masih akan dibahas lintas sektor. Dia menyebutkan Kemenko Kemaritiman dan Investasi dan Kementerian Perhubungan akan membahas lebih lanjut soal hal tersebut.

"Makanya itu kita ikuti aja cuma harus dibicarakan bersama-sama, ada Marves, Kemenhub juga. Kan Kemenhub ada hitungan juga nanti solusinya seperti apa. Yang penting solusinya, bagaimana supaya selesaikan dengan baik. Rekomendasi BPKP tetap ini akan jadi acuan. Kemudian kondisi yang ada juga jadi acuan," papar Arya.

ADVERTISEMENT

Dia melanjutkan BPKP lebih banyak menitikberatkan rekomendasinya untuk lebih banyak memanfaatkan gerbong-gerbong kereta yang ada daripada impor. Ada usulan untuk melakukan poles ulang kereta lama alias retrofit ataupun memindahkan gerbong-gerbong kereta di rute-rute sepi ke rute-rute yang ramai.

"BPKP sepintas sepintas ya mereka melihat masih ada gerbong-gerbong yang dimanfaatkan, ada beberapa poin tapi detilnya nanti saya lihat ya," ujar Arya.

Lihat juga Video 'Panas! Andre Rosiade Emosi Rapat Bareng KCI-INKA Bahas Impor KRL':

[Gambas:Video 20detik]



Anak buah Luhut umumkan hasil audit BPKP soal impor KRL bekas di halaman berikutnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto memaparkan hasil audit BPKP soal impor KRL bekas Jepang. Menurut Seto, BPKP tak merekomendasikan impor KRL bekas dilakukan oleh PT KCI.

"Sesuai hasil riviu, saat ini tidak direkomendasikan untuk impor KRL. Dari hasil riviu sih sudah cukup jelas hasilnya dan kita akan mengacu kepada hasil riviu ini," ungkap Seto dalam konferensi pers di kantornya, bilangan Thamrin, Jakarta Pusat.

Seto menyatakan pihaknya sudah melakukan rapat terkoordinasi dengan eselon I di beberapa kementerian. Hasilnya, dia meminta PT KCI selaku pihak yang akan mengimpor kereta KRL bekas Jepang untuk melakukan retrofit atau perbaikan pada kereta-kereta yang akan pensiun.

Selain itu, KCI juga diminta untuk mengoptimalkan operasional dengan sarana yang sudah ada saat ini. Dia juga meminta KCI segera melakukan pemesanan retrofit untuk mempercepat ketersediaan armada kereta.

"Kita sudah rapat eselon I, kami meminta PT KCI melakukan riviu operasi mereka yang ada dan optimalkan sarana yang ada, kita juga minta untuk bisa dilakukan retrofit atas sarana yang saat ini ada dan atau pensiun. Permasalahan retrofit kita minta bisa dipesan dan dilakukan lebih awal," ungkap Seto.


Hide Ads