Bertemu Mentan SYL , HIPMI Susun Roadmap Produk Pertanian Diekspor ke Luar Negeri
Produk-produk pertanian Indonesia didorong untuk bisa go internasional. Salah satu caranya dengan memudahkan petani mendapatkan akses pelatihan dan permodalan lewat kredit usaha rakyat (KUR). Untuk mendorong hal tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membahasnya bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Akbar Himawan Buchari mengatakan, petani didorong untuk bisa ekspor produk-produk pertanian Indonesia seperti benih padi yang didapat dari luar negeri untuk dibudidayakan di Indonesia kemudian bibitnya dijual kembali. Pihaknya siap memfasilitasi pembelian bibit dari luar agar bisa ditanam di dalam negeri oleh petani lokal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya, kelompok tani di Indonesia minta benih dari luar negeri untuk ditanam disini agar memiliki cita rasa yang enak seperti di Indonesia. Dengan demikian, hasil dari benih atau bibit tersebut akan diekspor ke negara yang bersangkutan," ujar Akbar dalam keterangannya, Kamis (6/4/2023).
Program tersebut, kata Akbar, tak lain untuk mendorong petani bisa ekspor ke luar negeri dengan memanfaatkan sumber suplai dari negara lain. Pihaknya mencontohkan pemanfaatan sumber suplai tersebut telah berhasil pada pemanfaatan bibit kopi.
"Salah satunya ditunjukkan dengan berhasilnya ekspor kopi. Tak hanya itu, masih banyak komoditi yang kami fokus ekspor pertanian meliputi sayur dan buah," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga mendorong peluang ekspor pupuk dan produk hortikultura. Saat ini, pihaknya telah mengembangkan produk hortikultura yang rencananya akan diekspor ke luar negeri.
"Ini merupakan suatu kebanggaan bagi Indonesia. Terutama hasil pertanian yang kita miliki sangat banyak dan memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi," ungkapnya.
Ia berharap, program ini dapat menghasilkan kebijakan maupun program yang dapat mendukung para petani, pelaku usaha, dan juga eksportir, agar mampu bersaing dan meningkatkan daya ekspor ke luar negeri. Untuk mencapai tujuan ini perlu ada komitmen bersama, dari hulu hingga hilir.
"Saya berharap, program ini bisa menghasilkan suatu rumusan maupun menjadi wadah bagi para pelaku eksportir untuk bisa meningkatkan daya saing dalam peningkatan ekspor ke depannya," imbuhnya.
(fdl/fdl)