Sebab Pelabuhan Ciwandan Macet: Sopir Truk 'Bandel'-Penumpang Belum Beli Tiket

Sebab Pelabuhan Ciwandan Macet: Sopir Truk 'Bandel'-Penumpang Belum Beli Tiket

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 17 Apr 2023 14:15 WIB
Kemacetan di JLS dan di dalam pelabuhan Ciwandan. (M Iqbal/detikcom)
Foto: Kemacetan di JLS dan di dalam pelabuhan Ciwandan. (M Iqbal/detikcom)
Jakarta -

Pelabuhan Ciwandan di Cilegon, Banten, tahun ini dioperasikan untuk memecah kepadatan pemudik di Pelabuhan Merak. Namun, kemacetan justru sempat terjadi kemarin di Pelabuhan Ciwandan, padahal belum sampai pada puncak arus mudik.

Dari pantauan detikNews di lapangan, Minggu (16/4/2023) kemarin, truk-truk barang mengalami kemacetan panjang. Bahkan, beberapa pengemudi truk ada yang menyatakan telah terjebak macet hingga hampir satu hari alias 24 jam.

Salah seorang sopir truk, Yayan mengatakan baru bisa masuk ke kapal setelah dirinya menunggu sekitar 22 jam. Dia terjebak antrean masuk ke kapal pada Sabtu (15/4) sekitar pukul 15.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari jam 3 kemarin, Sabtu. Sudah mau ketemu jam 3 lagi ini, baru masuk," kata Yayan di Pelabuhan Ciwandan, Minggu (16/4/2023) kemarin.

Pelabuhan Ciwandan saat ini dibuka khusus untuk melayani penyeberangan truk dan juga kendaraan sepeda motor dari Jawa ke Sumatera. Sementara itu, Pelabuhan Merak cuma digunakan untuk penyeberangan mobil pribadi dan juga bus.

ADVERTISEMENT

Kementerian Perhubungan pun langsung merespons kejadian kemacetan ini. Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno di hari yang sama langsung menggelar rapat bersama pihak BPTD, KSOP Banten, Dir TSDP, Dishub Banten, Dirlantas, serta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk mengevaluasi kondisi dan situasi arus mudik di Pelabuhan Ciwandan.

Dalam keterangannya, Hendro menyampaikan beberapa poin permasalahan yang terjadi di Pelabuhan Ciwandan. Pertama, terjadi peningkatan pergerakan truk menuju Sumatera dari Jawa yang mencapai 60%. Kedua ada kekurangan kapal yang terjadi, dan ketiga juga ada kekurangan tugboat yang disiagakan.

Keempat, lanjut Hendro, kebanyakan supir truk memilih untuk menaiki kapal dengan tujuan Pelabuhan Bakauheni. Padahal, terdapat kapal yang disiapkan ke Pelabuhan Panjang.

"Pengemudi truk itu penginnya 'saya pengin ke Bakauheni' padahal dipersiapkan ke Panjang, itu masih memilih akhirnya lambat," kata Hendro.

Masalah yang kelima, masih terdapat penumpang yang datang ke pelabuhan tidak membawa tiket atau belum punya tiket. Terakhir, screening boarding pass yang dilakukan setelah penumpang masuk masih kurang cepat.

Apa solusi Kemenhub? Cek halaman berikutnya.

Lantas, apa yang dilakukan Kemenhub untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Ciwandan?

Hal yang pertama dilakukan adalah melakukan penambahan tugboat untuk mempercepat pergerakan kapal. Kemudian yang kedua adalah mempercepat proses screening tiket di gerbang pintu pelabuhan.

"Pada tugboat terdapat penambahan berjumlah dua sekarang berjumlah empat, dan pergerakan kapal semakin cepat, kedua adalah bahwa untuk screening akan dipercepat," kata Hendro.

Hendro juga menyatakan pihaknya akan menjaga keseimbangan volume di masing-masing pelabuhan. Untuk kendaraan roda dua tetap akan diarahkan ke Pelabuhan Ciwandan. Hendro meyakini bahwa jumlah truk akan berkurang karena adanya kebijakan pembatasan truk logistik.

"Untuk ke depan, kami akan membagi volume pelabuhan dan menghitungnya dengan V/C ratio, sehingga tidak ada pelabuhan yang kelebihan muat dan tidak ada juga yang kosong," jelas Hendro.

Pada pernyataannya Hendro menjelaskan bahwa model di Pelabuhan Ciwandan sendiri adalah tipe kanal, di mana jika terdapat satu kapal yang sandar dan satu lagi keluar, maka tidak tersedia ruang kosong yang aman untuk dijadikan alur keluar-masuk.


Hide Ads