Sri Mulyani Ungkap Hal yang Lagi Ditakuti Menkeu Seluruh Dunia

Sri Mulyani Ungkap Hal yang Lagi Ditakuti Menkeu Seluruh Dunia

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 17 Apr 2023 15:09 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap hasil pertemuan Spring Meeting IMF-World Bank pada pekan lalu. Sri Mulyani menyebut, fokus pembahasan dalam pertemuan itu yakni mengenai tantangan perekonomian di tahun ini.

Salah satu tantangannya adalah laju inflasi yang masih akan tinggi. Peningkatan itu direspon dengan peningkatan suku bunga dari kebijakan moneter.

"Suku bunga cenderung dan tetap bertahan tinggi sampai mereka bisa melihat inflasi bisa dikendalikan. Hire for longer untuk suku bunga karena inflasinya harus dikembalikan. Kebijakan ini ditambah dengan likuiditas yang diperketat untuk bisa mengendalikan demand site," jelasnya dalam konferensi pers APBN KITA April, Senin (17/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bendahara negara itu juga mengatakan tingginya inflasi dan suku bunga akan berpengaruh pada negara-negara yang bergantung pada ekspor. Saat ini, pembukaan ekonomi China juga tidak berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi dunia.

"Berarti sumber ekonomi dunia masih sangat lemah tahun ini, ini akan mempengaruhi volume transaksi ekspor impor antar negara yang pasti akan mengalami pelemahan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, hasil pertemuan meeting tersebut juga mengatakan kombinasi inflasi dan suku bunga tinggi menyebabkan ekonomi negara maju seperti AS, Eropa, akan melambat signifikan di 2023.

Prospek ekonomi global disebut masih akan dibayangi tantangan jangka menengah dan panjang. Tantangan yang dimaksud, diantaranya, fragmentasi geopolitik menghambat perdagangan dan investasi dan perubahan iklim menyebabkan bencana alam, penurunan produktivitas sektor pertanian dan kerawanan pangan.

Isu lain yang dibahas dalam pertemuan itu, yakni risiko dan outlook ekonomi global, kerentanan utang, perubahan iklim, sektor keuangan dan perpajakan internasional. Lalu Sri Mulyani juga menandatangani Millennium Challenge Corporation sebesar US$ 649 juta dengan US Secretary of Treasury.

Terakhir, ada pertemuan bilateral dengan beberapa negara dan pimpinan lembaga internasional untuk memperkuat dukungan kepada Indonesia dalam keanggotaan Financial Action Task Force (FATF) dan ASEAN Chairmanship.

(ada/das)

Hide Ads