'Jual' Uang Pecahan, Omzet Pedagang Lebih Subur Saat Covid

'Jual' Uang Pecahan, Omzet Pedagang Lebih Subur Saat Covid

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 18 Apr 2023 15:53 WIB
Penukaran uang baru untuk Lebaran tengah dilakukan di Jakarta Islamic Centre, Koja, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2023). Ratusan warga mengantre.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Mendekati Hari Raya Idul Fitri 1444 H, pelaku bisnis jasa penukaran uang marak bermunculan. Omzet yang diterimanya setiap hari bisa sangat bervariatif.

Siahaan, salah seorang penjual jasa penukaran uang mengaku dalam sehari bisa mendapatkan keuntungan mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 300.000. Keuntungan ini ia dapatkan dari biaya jasa penukaran uang sebesar Rp 10.000 setiap penukaran Rp 100.000.

"Kalau ini Rp 2.000 kita dapat (untung) 2%, kalau ini Rp 5.000 kita dapat 2%, beda-beda. Ini (Rp 10.000 - Rp 20.000) dapat 4%," tutur Siahaan kepada detikcom, Selasa (18/4/2023)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya sehari Rp 100.000 dapat lah. Kalau ramai Rp 300.000 paling sehari," ungkapnya lagi.

Meski begitu, ia mengaku omzetnya saat ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Bahkan ia mengaku tahun lalu dirinya sempat mengalami kerugian. "(Dibandingkan tahun lalu, pendapatan sekarang ini ada perubahan?) Ah sama aja. Gak beda jauh. Malah tahun lalu itu saya rugi," kata Siahaan.

ADVERTISEMENT

Bahkan menurut Siahaan, omzet yang ia terima saat ini dan tahun lalu masih lebih kecil bila dibandingkan dengan yang ia terima pada 2021, saat angka penularan Covid-19 masih cukup tinggi.

"Malah lebih tinggi pas covid kemarin. Iya 2021. Ya ada lah berapa, saat itu saya masih ada untung berapa. Padahal yang pulang kampung lebih sedikit. Tapi di sini saya dapat lebih banyak pas covid tuh," jelas Siahaan lagi.

Siahaan mengaku, kerugian tersebut dialaminya karena ia sudah harus membayarkan fee penukaran uang saat menukarkan sejumlah modal yang dimilikinya. "Kan pas saya tukar uang mereka sudah minta fee. Jadi misalkan saya tukar uang ada berapa, itu sudah Rp 108.000. Jadi kalau tidak laku ya saya yang rugi," ujarnya.

(fdl/fdl)

Hide Ads