Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Jerman dalam acara Indonesia-Germany Business Summit.
Ia menuturkan, terdapat 25 perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani, 4 di antaranya merupakan perjanjian Government-to-Business (G-to-B) dan 22 perjanjian Business-to-Business (B-to-B).
"Syukur alhamdulillah, pada acara Indonesia-Germany Business Summit ini saya informasikan telah ditandatangani 25 perjanjian kerja sama, yang terdiri dari 4 perjanjian Government-to-Business (G-to-B) dan 22 perjanjian Business-to-Business (B-to-B)," tulisnya dalam caption Instagram resminya, @airlanggahartarto_official, dikutip Selasa (18/4/2023).
Adapun total nilai kerja sama tersebut mencapai sekitar US$ 1,98 miliar atau 1,84 miliar euro (atau sekitar Rp 29,4 triliun, kurs Rp 14.889). Nantinya, melalui perjanjian kerja sama ini diharapkan dapat membuka 80.000 lapangan pekerjaan.
"Total nilai dari perjanjian-perjanjian tersebut sekitar US$ 1,98 miliar atau 1,84 miliar euro yang insya Allah akan membuka lapangan pekerjaan untuk sekitar 80.000 orang," lanjutnya.
Menurutnya, hal ini merupakan salah satu hal yang positif bagi ekonomi Indonesia, serta para pemuda Indonesia.
"Tentunya ini akan menjadi hal yang positif bagi perekonomian nasional, sekaligus kabar gembira untuk menghadirkan lapangan kerja bagi anak-anak bangsa," pungkasnya.
(hns/hns)