Kenaikan Suhu Landa RI, Pasokan Minyak Goreng Bakal Berkurang

Kenaikan Suhu Landa RI, Pasokan Minyak Goreng Bakal Berkurang

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Kamis, 27 Apr 2023 16:46 WIB
Pedagang menata minyak goreng bersubsidi Minyakita di Pasar Induk Rau kota Serang, Banten, Minggu (12/2/2023). Pedagang membatasi warga maksimal hanya bisa membeli 2 liter perorang dengan harga Rp15 ribu perliter atau diatas HET yang ditetapkan pemerintah Rp14 ribu perliter akibat terjadi kelangkaan. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/YU
Foto: ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN
Jakarta -

Fenomena El Nino yang membawa suhu tinggi kini mulai terjadi di Indonesia, sehingga menyebabkan cuaca menjadi lebih kering dan panas. Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Kementerian Perdagangan Kasan mengatakan, dampak yang ditimbulkan dari adanya El Nino dapat terjadi ke komoditas pangan, salah satunya produk sawit.

"Tentu dampak dari El Nino, yang kita antisipasi ada satu itu penurunan produksi, ini juga sudah terinfo dari GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) bahwa ada sedikit penurunan," tuturnya saat media briefing di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2023).

Ia melanjutkan, kelanjutan yang diantisipasi dari adanya El Nino adalah kenaikan harga, terutama minyak goreng. Maka dari itu, pemerintah membuat kebijakan guna antisipasi terkait hal tersebut, mulai dari rasio ekspor maupun insentif untuk minyak goreng kemasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pihaknya juga akan memonitor pergerakan pasokan minyak goreng bersama kementerian dan lembaga terkait, seperti Kementerian Pertanian (Kementan) hingga Badan Pangan Nasional. Kementerian Perdagangan juga akan pastikan setelah Lebaran ini pasokan dan harga pangan akan aman, tidak terpengaruh dari dampak El Nino.

Sementara itu, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa menuturkan bahwa upaya pemerintah dalam mengantisipasi El Nino ada dua, yaitu dari sisi hulu dan hilir.

ADVERTISEMENT

"Yang pertama adalah di sisi hulu, mereka harus meningkatkan produksi, mengantisipasi dengan berbagai cara dan itu adalah wilayah temen-temen di Kementan dan temen-temen di (Kementerian) Perindustrian," paparnya.

Namun demikian, di sisi hilir, menurutnya harus melakukan langkah-langkah penguatan stok untuk penguatan cadangan pemerintah.

"Artinya begini, dalam Undang-undang Pangan nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan jelas menyebutkan bahwa pemerintah harus memiliki cadangan pangan yang kuat, dalam rangka mengantisipasi segala macam," ujarnya.

Ia memaparkan bahwa dampak dari El Nino dapat membuat gejolak harga dan kekurangan pasokan bahan pangan. Maka dari itu, pihaknya telah menetapkan cadangan minyak goreng tahap awal sebanyak 100.000 ton, yang selanjutnya diharapkan dapat ditingkatkan menjadi 200.000 ton hingga 300.000 ton.

"Oleh karena itu, dalam rangka menjaga pasokan dan stabilisasi harga, Badan Pangan sudah menetapkan cadangan pangan khususnya minyak goreng ini tahap awal sebanyak kurang lebih sebanyak 100.000 ton, ini kita perintahkan kepada Bulog dan ID FOOD untuk menyiapkan cadangan pangan tersebut dan akan digunakan dalam rangka stabilisasi pasokan maupun harga," ungkapnya.

Selanjutnya, ia berharap Bulog dapat menjadi distributor lini pertama atau D1, bukan D2. Hal ini supaya Bulog dapat memberikan harga yang wajar karena Bulog memiliki jangkauan yang luas.

"Oleh karena itu kita akan perkuat Bulog dan ID FOOD dalam rangka distribusi minyak goreng juga, minyak goreng kita maupun minyak goreng curah," pungkasnya.




(zlf/zlf)

Hide Ads