Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) belum usai di tengah ketidakpastian ekonomi. Ada sejumlah perusahaan besar dalam sepekan ini bersamaan mengumumkan pengurangan karyawan.
Berikut ini daftar perusahaan yang mengumumkan PHK besar-besaran:
1. Lyft
Aplikasi ride-sharing Lyft akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Namun, seorang juru bicara Lyft menolak mengomentari secara spesifik jumlah karyawan yang dipangkas.
Dalam laporan Wall Street Journal, Lyft akan akan memberhentikan setidaknya 1.200 pekerja, atau sekitar 30% dari 4.000 tenaga kerjanya. Informasi itu didapat dari pengumuman dari CEO Lyft David Risher yang dikirimkan kepada karyawannya.
Pengumuman ini disampaikan seminggu setelah perusahaan mengangkat Risher menjadi pimpinan perusahaan itu. Penunjukan Risher sendiri diumumkan pada bulan Maret dan mulai berlaku 17 April.
"Saya mengkonfirmasi bahwa kami akan secara signifikan mengurangi ukuran tim sebagai bagian dari restrukturisasi untuk fokus pada pemenuhan kebutuhan pengendara dan pengemudi yang lebih baik," kata Risher kepada karyawan Lyft melalui email yang dipublikasikan di blog Lyft, dikutip dari CNBC.
2. Deloitte
Kantor akuntan publik terbesar dunia, Deloitte, akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 1.200 karyawan atau 1,5% dari total tenaga kerjanya di Amerika Serikat (AS). Deloitte adalah bagian dari firma akuntansi yang masuk Big Four atau empat perusahaan besar, mencakup EY, KPMG, dan PricewaterhouseCoopers (PwC).
"Bisnis kami di AS terus mengalami permintaan yang kuat. Saat pertumbuhan dalam praktik tertentu melambat, kami mengambil tindakan sederhana jika diperlukan," kata Deloitte dilansir dari Financial Times.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Simak juga Video: Waduh! Kantor Akuntan Publik di AS PHK Ribuan Karyawannya
(ada/dna)