Kok Bagi-bagi THR ke Keluarga Jadi Tradisi saat Lebaran? Begini Ceritanya

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Jumat, 28 Apr 2023 12:57 WIB
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Momen Lebaran memang salah satu hal yang dinanti-nantikan oleh umat muslim. Salah satu tradisi yang ada yaitu pemberian tunjangan hari raya atau 'THR' usai bermaaf-maafan dengan sanak saudara.

Tradisi ini ternyata bukan murni dari Indonesia, melainkan pencampuran dari beberapa kebudayaan. Menurut Pengamat Sosial Universitas Indonesia Devie Rahmawati, tradisi ini berasal dari Asia, seperti China dan Timur Tengah, serta Afrika.

"Ketika Indonesia menjadi melting pot, menjadi 'salad bowl' dari berbagai budaya yang masuk, ini diadaptasi dan diadopsi oleh masyarakat kita," tuturnya kepada detikcom, Jumat (28/4/2023).

Di China, kata Devie, tradisi memberi 'THR' atau angpao dilakukan untuk membersihkan diri dari roh jahat. Sementara itu, di Timur Tengah maupun Afrika memang ada tradisi saling berbagi.

"Karena kan spiritnya bulan Ramadan itu kan kita diajarkan untuk welas asih. Nah, harapannya setelah itu kemudian ini terus menjadi kebiasaan, ini menjadi masa training mental untuk bisa jadi orang yang lebih baik, senang berbagi, itu kemudian diteruskan 1 syawal dianggap sebagai hari kemenangan, nah kemenangan kita dari mengalahkan hawa nafsu direpresentasikan juga dengan berbagi," ujarnya.

Selain itu, menurutnya, dengan berbagi 'THR' ini dapat menjadi ekspresi kesuksesan seseorang. Tidak hanya berupa materi, biasanya untuk menunjukkan ekspresi kesuksesan seseorang juga bisa dengan memberikan makanan ataupun pakaian.

"Masyarakat komunal itu adalah masyarakat yang salah satu cirinya adalah 'punya saya milik kamu, punya kamu milik saya'. Jadi berbagi itu menjadi DNA yang tidak terpisahkan," paparnya.

Lebih lanjut, Devie mengatakan bahwa tradisi memberikan 'THR' kepada sanak saudara ini memiliki beberapa manfaat. Pertama, menjadi simbol perhatian.

"Membagikan uang, walaupun besarnya hanya Rp 1.000 itu menunjukkan kita perhatian. Jadi simbol itu. Orang kalau merasa diperhatikan akan merasa disayang, maka akan tumbuh rasa cinta dengan keluarga. Artinya bukan membeli cinta, bukan. Tapi memang ini memang wujud sebuah perhatian," ungkapnya.

Kedua, dapat menggerakkan ekonomi. Sebab, berbagi 'THR' itu bukan hanya sekedar berbagi, tetapi uang tersebut akan digunakan untuk membeli berbagai hal, contohnya pakaian.

"Dalam konteks bernegara, ini yang disebut dengan upaya menggerakkan ekonomi," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Program Studi Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Sunu Wasono mengatakan tradisi salam tempel atau pemberian 'THR' saat Lebaran sudah ada sejak lama. Waktunya sendiri tak ada yang tahu pasti, tetapi kemungkinan karena terpengaruh oleh budaya China yang memberikan angpao saat Tahun Baru Imlek.

"Bagi-bagi uang di saat Lebaran merupakan tradisi yang sudah lama berlangsung dan itu telah menjadi bagian dari budaya kita. Ada kemungkinan terpengaruh oleh Budaya China, tapi di hari-hari besar (tidak hanya pada hari Lebaran) kebiasaan bagi-bagi uang atau barang telah menjadi kelaziman," kata Sunu kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Menurut Sunu, umumnya orang-orang membagikan uang saat Lebaran sebagai semangat berbagi dari orang yang sedang memiliki rezeki lebih karena ada Tunjangan Hari Raya (THR) dari tempatnya bekerja. Apalagi dalam Islam sendiri diajarkan untuk memuliakan satu sama lain dan berbagi.

"Itu merupakan wujud perhatian dan kepedulian yang semuanya dilandasi oleh kasih sayang. Bagi uang kepada anak juga merupakan bagian dari kasih sayang. Kalau dasarnya tulus, semangatnya memberi perhatian atau saling membantu itu bagus, tidak ada masalah," tuturnya.



Simak Video "Video: THR ASN Cair Hari Ini, Karyawan Swasta dan Buruh Kapan?"

(zlf/zlf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork