Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga minyak goreng khususnya memitigasi dampak el nino. Ancaman kemarau panjang disebut akan mempengaruhi produksi Crude Palm Oil (CPO) dan berdampak pada harga minyak goreng.
Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa, mengatakan pihaknya telah menyiapkan langkah dari aspek hulu maupun hilir. Untuk antisipasi di sisi hulu, pihaknya akan berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perindustrian untuk menjaga peningkatan produksi CPO.
Sementara di sisi hilir, akan ada cadangan minyak goreng yang masuk sebagai cadangan pangan pemerintah (CPP). Badan Pangan telah menetapkan CPP khususnya minyak goreng pada tahap awal sebanyak kurang lebih 100 ribu ton dengan pengadaan melalui penugasan kepada BUMN Pangan seperti Perum Bulog dan ID FOOD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk CPP Minyak Goreng ke depan akan kita tingkatkan. Bagaimana CPP Minyak Goreng ini harus kuat. Kalau Tahap awal 100 ribu ton, tahap selanjutnya akan kita tingkatkan menjadi 200-300 ribu ton," terangnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (28/4/2023).
Hal ini juga sudah di atur dalam aturan Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 4 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Cadangan Gula Konsumsi Pemerintah (CGKP) dan Cadangan Minyak Goreng Pemerintah (CGMP).
Cadangan pangan pemerintah (CPP) untuk minyak goreng, konsepnya sama dengan cadangan beras pemerintah (CBP). Fungsi dari CPP ini bukan hanya sebagai cadangan yang disimpan, tetapi akan didistribusikan juga ke pasaran untuk membantu pemenuhan pasokan dan menekan harga saat tinggi.
Dari sisi penguatan pendistribusian, Ketut menuturkan, tengah menyiapkan Bulog sebagai distributor tingkat pertama (D1) sehingga Bulog bisa mendapat harga yang wajar di masyarakat.
"Bulog ini memiliki area pendistribusian yang luas, dengan menjadi distributor tingkat pertama maka pengendalian harga bisa lebih masif dilakukan. Selain Bulog, ID FOOD juga terus kita perkuat untuk pendistribusian Minyakita maupun minyak goreng curah," ungkapnya.
Adapun update kondisi harga rata-rata nasional minyak goreng di tingkat konsumen berdasarkan data Panel Harga Pangan per 26 April 2023, untuk minyak goreng curah berada di harga Rp 15.089 per liter atau mengalami penurunan 0,15% dibanding harga minggu sebelumnya yang berada di posisi Rp 15.112 per liter.
Sedangkan, minyak goreng kemasan di harga Rp 18.236 per liter atau turun 0,32% dari harga minggu sebelumnya yang berada di posisi Rp 18.295 per liter.
Untuk menjaga pasokan dan harga minyak goreng, Kementerian Perdagangan kemarin juga mengumumkan, pengurangan angka kewajiban DMO dari angka 450 ribu ton per bulan menjadi 300 ribu ton per bulan. Sebelumnya kebijakan DMO 450 ribu ton dilakukan untuk pemenuhan pasokan selama ramadan.
Pengurangan DMO dilakukan atas pertimbangan beberapa hal, yaitu pengendalian harga minyak goreng yang cukup stabil di tengah tingginya permintaan saat bulan Ramadan dan Lebaran, serta kondisi harga minyak goreng curah maupun kemasan premium yang stabil. Ditambah lagi dengan harga tandan buah segar yang relatif stabil di kisaran Rp 2.000/kg.
Dengan pertimbangan yang sama, Kemendag juga akan menurunkan rasio pengalih dasar untuk kegiatan ekspor, yaitu dari yang sebelumnya 1:6 menjadi 1:4. Misalnya, produsen menyalurkan DMO 300.000 ton, maka ia mendapatkan jatah untuk mengekspor minyak sebanyak 1,2 juta ton.
(ada/eds)