Pengusaha Mau Capres yang Maju Pilih Wapres dari Dunia Usaha, Siapa?

Pengusaha Mau Capres yang Maju Pilih Wapres dari Dunia Usaha, Siapa?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 02 Mei 2023 13:30 WIB
Ilustrasi Pilpres
Ilustrasi/Foto: Edi Wahyono/detikcom
Jakarta -

Tiga nama besar sudah dideklarasikan menjadi bakal calon presiden pada gelaran Pemilu 2024. Pengusaha berharap calon-calon presiden ini bisa melanjutkan kebiasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang 'ramah' dengan dunia usaha.

Seperti diketahui Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah dideklarasikan sebagai calon presiden.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pembangunan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan pengusaha sangat berharap figur-figur yang jadi calon presiden merupakan orang yang pro kepada dunia usaha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Malah kalau perlu, Sarman menyatakan lebih baik calon-calon presiden mencari pendamping calon wakil presiden dari kalangan dunia usaha. Menurutnya, hal ini dapat membuat aspirasi dunia usaha bisa direspons cepat oleh pemerintah.

"Dari pengusaha kita berharap figur ini pro bisnis dan dunia usaha. Kami berharap sekali agar para pendamping dan calon wakil presiden itu bisa ada dari kalangan dunia usaha, atau figur yang berlatar belakang pengusaha. Ini agar dunia usaha ke depan itu bisa direspons cepat aspirasinya," ungkap Sarman kepada detikcom, Selasa (2/5/2023).

ADVERTISEMENT

Sarman juga mengaku selama ini pemerintahan yang dipimpin Jokowi sangat 'ramah' dengan kalangan dunia usaha. Dia ingin agar hal ini tetap bisa diteruskan oleh Anies hingga Ganjar jika salah satunya terpilih jadi presiden.

"Kita sebagai pengusaha, terus terang saja sangat merasakan selama dua periode ini dalam kepemimpinan Pak Jokowi beliau sangat responsif terhadap aspirasi dunia usaha, dan beliau tidak segan turun ke lapangan, beliau aja dua kali ke Tanjung Priok buat lihat dwelling time yang selama ini jadi momok bagi dunia usah karena mendapatkan cost besar karena menunggu lama," ungkap Sarman.

Dia juga menyebutkan Jokowi selama ini memperjuangkan agar birokrasi dan regulasi dunia usaha dibuat tidak berbelit-belit. Hal ini juga diminta untuk diteruskan oleh presiden yang terpilih berikutnya di Pemilu 2024.

Sarman bilang selama ini ekonomi Indonesia ditopang oleh pihak swasta. Maka dari itu, tidak ada salahnya pengusaha juga didukung oleh pemerintah.

"Struktur ekonomi kita pertumbuhannya itu berdasarkan PDB ya APBN itu cuma 15% kontribusinya, 85% itu kalangan swasta nasional, masyarakat, unsur perusahaan negara BUMN BUMD, dan juga UMKM. Jadi unsur swasta itu butuh iklim usaha dan investasi yang kondusif," ungkap Sarman.

"Pondasi Pak Jokowi ini harus dilanjutkan ke depan," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani juga memberikan beberapa catatan lain kepada para calon presiden yang mau berpentas di panggung Pemilu 2024.

Catatan pertama, Hariyadi meminta agar presiden berikutnya lebih banyak membuat kebijakan berdasarkan realita di lapangan. Semua program dibuat dengan data-data yang mumpuni.

"Jadi mengutamakan seluruh kebijakan itu berdasarkan realita, jadi realita yg dihadapi priblemnya apa, dan melakukan semua hal secara scientific semua hal dilakukan berasarkan data. Jangan sampai program dibuat tidak nyambung, kepentingannya apa programnya apa," ungkap Hariyadi.

Hal ini diungkap Hariyadi karena selama ini seringkali kebijakan diambil oleh pemerintahan Presiden Jokowi berlandaskan kepentingan politis saja.

"Selama ini saya tuh melihat kebijakan itu diambil sesuai pertimbangan politik aja gitu lho, tanpa melihat ini sebetulnya di mana sih yang diperlukan," sebut Hariyadi.

Kemudian yang kedua adalah pembenahan hukum dan aparatur pemerintahan. Menurutnya, selama ini hukum dan penegakannya di Indonesia masih kurang baik.

"Kalau mau bangsa jadi produktif harus diberikan peranan hukum yang adil, reformasi hukum harus dilakukan besar besaran," ujar Hariyadi.

Terakhir, catatan yang diberikan Hariyadi adalah mengenai penciptaan lapangan kerja. Selama ini masalah sosial dan kesejahteraan di Indonesia terjadi karena kurangnya pembentukan lapangan kerja.

Baik Anies, Prabowo, ataupun Ganjar yang terpilih jadi presiden, masalah perluasan tenaga kerja masih jadi PR utama yang harus diselesaikan.

"Kebijakan harus mengarah ke perluasan tenaga kerja, itu harus bisa dicapai. Jadi mulai dari kemudahan usaha harus baik, regulasi ketenagakerjaan juga harus fair, baik buat kita dan pekerja," tukas Hariyadi.


Hide Ads