Harga Beras Sampai Daging Ayam Ras Bikin Inflasi di Kotabaru Makin Tinggi

Harga Beras Sampai Daging Ayam Ras Bikin Inflasi di Kotabaru Makin Tinggi

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 02 Mei 2023 14:03 WIB
Pedagang dan pembeli bertransaksi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (27/4/2023).
Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi periode April 2023 4,33%, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan secara umum pada 90 kota IHK, seluruh kota mengalami inflasi secara tahunan.

"Ada 39 kota inflasi tahunannya lebih rendah dari inflasi nasional dan 51 kota lebih tinggi dari inflasi nasional," kata dia dalam konferensi pers, Selasa (2/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Margo mengatakan inflasi tertinggi terjadi di di Kotabaru sebesar 6,75% dan kalau dilihat dari komoditas penyumbang inflasi di Kotabaru yaitu tarif angkutan udara dengan andil 1,3%, beras, bensin, rokok kretek filter, barang rumah tangga, ayam ras.

Kemudian inflasi terendah terjadi di Pangkal Pinang 2,78%. Jika dilihat per pulau inflasi tertinggi di Pulau Sumatera terjadi di Dumai 5,29%. Lalu pulau Jawa di Sumenep 5,9%, Kalimantan di Kotabaru 6,75%, Sulawesi di Luwuk 5,63% Maluku dan Papua tertinggi di Tual di mana inflasi tercatat 6,15%. Lalu di kepulauan Bali Nusra di Maumere terjadi inflasi 5,87%.

ADVERTISEMENT

"Dominannya inflasi ini disumbang oleh harga yang diatur pemerintah komponen inti," ujarnya.

Margo menyebutkan tingginya inflasi ini didorong oleh kelompok pengeluaran di sektor transportasi yang inflasinya mencapai 11,96% dan memberikan andil ke inflasi secara tahunan 1,45%.

"Jika dilihat berdasarkan penyumbang terbesarnya karena di beberapa komoditas yang memberikan andil seperti bensin andilnya 0,91%, beras andilnya 0,37%, rokok kretek filter andilnya 0,21%," kata dia .

Margo juga menjelaskan ada beberapa penyebab yang mendorong inflasi periode April. Seperti panen raya padi dan tanaman hortikultura yang terjadi pada Maret dan April di beberapa wilayah menggambarkan komoditas tersedia dengan baik.

(kil/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads