Merek perlengkapan outdoor, Eiger, jadi bahan perbincangan di media sosial usai viral sebuah unggahan yang menunjukkan produknya buatan China. Padahal selama ini mereknya dikenal sebagai produsen produk luar ruang lokal asal Bandung.
PR Executive EIGER Shulhan Syamsur Rijal mengatakan produk EIGER made in China yang viral merupakan barang asli. Pihaknya menyebut ada produk yang berasal dari pemasok luar negeri.
"Itu memang original produk EIGER, nomor artikelnya mengarah ke produk topi. Untuk hal ini, EIGER memang menyediakan produk kegiatan luar ruang yang berasal dari berbagai pemasok, prioritas pemasok tetap dari dalam negeri, sebagian kecilnya dipasok dari pemasok lain dari luar Indonesia," katanya dalam keterangannya, Selasa (2/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Shulhan menjelaskan saat ini EIGER menetapkan diri sebagai perusahaan ritel dan distribusi sehingga produk yang dihasilkan tidak hanya berasal dari Indonesia. Beberapa pemasok juga dari luar negeri seperti China, Bangladesh, Hong Kong, Taiwan dan Vietnam.
Terlepas dari itu, diketahui bahwa Eiger sendiri berhasil tenar hingga saat ini berkat sosok Ronny Lukito. Dia adalah pengusaha sekaligus pendiri produk merek Eiger.
Berdasarkan catatan detikcom, Ronny Lukito merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Dia lahir pada tanggal 15 Januari 1962. Ronny juga merupakan satu-satunya anak laki-laki dari pasangan Lukman Lukito dengan Kurniasih.
Perjalanan Ronny membawa Eiger seperti sekarang sangatlah tidak mudah. Jalan terjal sudah dirasakan sejak dirinya masih duduk di bangku sekolah. Ronny berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja. Dengan kondisi seperti ini, dia pernah berjualan susu demi memenuhi kebutuhannya sendiri.
Baca juga: EIGER Akui Jual Produk Made In China |
Karena kondisi perekonomian keluarga yang terbatas, Ronny pun harus mengubur mimpinya untuk melanjutkan pendidikan di yang lebih tinggi. Pendidikan terakhir Ronny adalah lulusan Sekolah Teknik Menengah (STM). Pada saat itu, dirinya realistis dan memilih mengikuti jejak sang orang tua yang memiliki toko khusus tas.
Selama membantu orang tuanya berjualan, Ronny nampaknya mendapat sebuah pengalaman yang besar karena dirinya sering terlibat dalam proses pembuatan tas hingga packaging. Bahkan, dirinya pun sempat menjadi kasir di toko milik orang tuanya itu.
Dengan bekal pengalaman tersebut, akhirnya Ronny memberanikan diri untuk melebarkan produk tas milik ayahnya ke berbagai toko seperti Matahari. Dirinya pun membeli dua mesin jahit sebagai modal awal memproduksi tas dengan merek sendiri.
Setelah berbagai pengajuan sebagai pemasok tas di toko-toko besar, akhirnya usahanya membuahkan hasil. Produk tasnya diterima dengan nilai jual tas pada saat itu tidak sampai Rp 300 ribu.
Mulai dari sini, keinginan Ronny Lukito sebagai pemain besar dalam bisnis tas tercapai. Mulai dari Matahari, Ramayana, Gunung Agung, Gramedia, dan department store besar lainnya menjual produk tas yang dibuatnya seperti Eiger, Export atau Bodypack.
Eiger pertama kali diproduksi tahun 1993. Nama Eiger diambil dari nama Gunung Eiger di Swiss. Eiger sendiri merupakan merek yang produknya ditujukan sebagai peralatan kegiatan outdoor, seperti mendaki gunung, kemah, panjat tebing, dan aktivitas lainnya yang mengangkut kegiatan di area luar.
Kerja keras dan ketekunannya berhasil membuat dirinya sukses. Di bawah naungan B&B Inc, Ronny kini membawahi empat anak perusahaan besar seperti PT Eksonindo Multi PRoduct Industry (EMPI), PT Eigerindo MPI, PT EMPI Senajaya, dan CV persada Abadi.
Dengan perusahaannya sekarang, Ronny telah menjadi pemegang dari merek produk bernama Exsport, Eiger, Bodypack, Neoshack, XTREME, dan Nordwand. Semua merek ini merupakan produk asli Indonesia.
Lihat juga Video: Potret Keramaian Pengunjung Tembok Besar China di Liburan Hari Buruh