Penyelenggara transportasi saat mudik Lebaran 2023 dinilai sudah sukses dan lancar. Hal ini diungkapkan langsung oleh Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno.
Djoko mengatakan suksesnya penyelenggaraan mudik Lebaran 2023 dapat terlihat dari berkurangnya angka kecelakaan, tidak adanya kemacetan panjang di jalan tol, hingga keberhasilan manajemen arus balik.
"Secara umum, penyelenggaraan transportasi lebaran 2023 tergolong lancar dan dapat memenuhi harapan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik lebaran. Baik perjalanan mudik maupun balik," ungkap Djoko dalam keterangannya, Kamis (4/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Djoko tetap memberikan beberapa catatan yang seharusnya bisa jadi perbaikan pada penyelenggaraan mudik Lebaran tahun ini.
1. Optimalisasi Mudik Gratis
Djoko mengatakan penyelenggaraan mudik gratis tahun ini jauh lebih banyak dan lebih beragam asal dan tujuannya. Artinya, moda yang digunakan pun tidak hanya moda bus, namun menggunakan moda kereta, kapal laut dan pesawat terbang.
Penyelenggaranya pun beragam, mulai dari Kementerian atau Lembaga, BUMN, perusahaan swasta di tingkat pusat, pemerintah daerah, hingga BUMD juga turut serta berpartisipasi.
Gelaran mudik gratis semacam ini, menurut Djoko, harus diperbanyak. Kalau perlu, pemerintah-pemerintah daerah lebih banyak menyelenggarakan fasilitas mudik gratis.
Secara khusus, Djoko menilai, mudik gratis dengan rute ke Sumatera perlu ditambah seiring dengan terhubungnya jaringan jalan tol Trans Sumatera. Misalnya, tujuan ke Provinsi Lampung tidak hanya sebatas Kota Bandar Lampung, namun dapat menjagkau layanan hingga ke semua ibukota kabupaten dan kota yang ada.
"Tahun depan, tradisi mudik gratis ini oleh pemerintah daerah hendaknya dapat diikuti semua Pemda yang lain. Tujuannya adalah untuk meminimkan pemudik memakai sepeda motor. Selain itu pula turut membantu warga yang mau mudik namun kemampuan finansial kurang," ungkap Djoko.
Catatan pentingnya, Djoko menyatakan pihaknya masih menemukan ada penyelenggara mudik gratis yang memakai bus pariwisata yang tidak berizin alias tidak terdaftar pada Sistem Perizinan Online Angkutan Darat dan Multimoda Kemenhub.
Dia mengatakan biasanya mudik gratis yang dikelola event organizer (EO) tanpa ada pengawasan ketat dan terarah, cenderung tidak memperhatikan kondisi kendaraan yang disewanya. Dampaknya, akan rentan untuk menjaga keselamatan bagi penumpang.
"Jangan dibiarkan berlarut-larut sejumlah bus wisata yang tidak berizin beroperasi bebas. Setidaknya dapat dilakukan ramp chek di lokasi wisata. Jika ditemukan, diminta pihak penyelenggaran bertangggungjawab untuk mencari bus pengganti. Orang pintar tentunya tidak mau menggunakan transportasi umum illegal," kata Djoko.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Tonton juga Video: BPS: Program Diskon Tarif Tol Mampu Tekan Inflasi Periode Lebaran