.webp)
Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendukung langkah digitalisasi keuangan di Indonesia. Salah satunya adalah dengan mewujudkan digitalisasi 1.000 pasar di Indonesia setiap tahunnya.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di Festival Keuangan Digitalisasi Indonesia 2023 di Jakarta Convention Center JCC, Senin (8/5).
"Sekarang kalau ke pasar, mungkin memang belum semua tapi coba ke pasar-pasar di beberapa daerah itu sudah mulai digitalisasi lewat QRIS. Bayarnya nggak lagi pakai cash," ujar Jerry Sambuaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melanjutkan digitalisasi pasar ini bukan diterapkan untuk melakukan pembayaran saja, tetapi juga akses untuk jualan di marketplace.
"Mempertemukan penjual dan pembeli tanpa harus bertemu fisik. Upaya seperti ini adalah langkah-langkah yang terkesan sederhana, tetapi ini langkah untuk mendukung digitalisasi," sambungnya.
Jerry mengungkapkan data per bulan Mei 2023, jumlah pasar yang digitalisasi sudah mencapai setengah target yang sudah ditetapkan. Kemendag pun terus berupaya untuk segera mencapai 1.000 pasar yang disebar di seluruh Indonesia.
"Karena Kemendag kan jangkauannya nasional. Nah, kami tentu koordinasi dengan pemda, provinsi, kabupaten, dan kota. Walaupun domainnya di bawah mereka, kami memberikan imbauan, membuka jalan, dan membuka akses. Tapi implementasinya di bawah pemerintah daerah," tandas Jerry.
Sebagai informasi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan telah mengatakan digitalisasi pasar mendorong meningkatnya omzet pedagang pasar. Selain itu, bergabungnya pasar digital ke platform digital, maka pedagang bisa memasarkan dagangannya hingga go global.
Upaya digitalisasi 1.000 pasar per tahun juga sudah diinisiasi Kemendag sejak tahun 2022 lalu dan hingga kini terus diupayakan agar bisa mencapai target dan juga mampu mendukung target ekonomi digital di Indonesia. Di mana pada tahun 2025 Presiden Joko Widodo menargetkan ekonomi digital Indonesia mencapai US$ 130 miliar.
(fhs/ega)
