Geger Video Ratusan Cabai Dibuang ke Parit, Bisa Bikin Harganya Naik?

Geger Video Ratusan Cabai Dibuang ke Parit, Bisa Bikin Harganya Naik?

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 08 Mei 2023 16:09 WIB
Harga cabai di DKI Jakarta terpantau naik hari ini. Harga komoditas yang naik adalah cabai merah keriting dan cabai rawit merah, Senin (6/3/2023).
Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Media sosial sempat dihebohkan oleh video yang menunjukkan ratusan kilogram cabai rawit hijau berserakan di selokan. Disebut-sebut bahwa cabai tersebut dibuang lantaran harganya anjlok di pasaran.

Kondisi ini sontak membuat warganet geger. Bagaimana tidak, pada pertengahan hingga akhir tahun lalu harga cabai sempat melonjak hingga ratusan ribu per kg. Namun memang sejak Lebaran 2023 ini, harga pangan mengalami penurunan.

Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Rusli Abdullah mengatakan, harga pangan memang cenderung turun pasca Hari Raya Lebaran, setelah sempat melambung tinggi menjelang hari raya. Kesulitan para petani juga bertambah lantaran karakteristik cabai yang tak tahan lama dan cepat busuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau secara demand tiba-tiba menurun, sementara suplainya tinggi, hukum supply-demand berlaku. Pasca Lebaran melambat, agak down sehingga harganya turun," terang Rusli, kepada detikcom, Senin (8/5/2023).

Meski begitu, Rusli mengatakan, kondisi ini hanya berlangsung di sejumlah daerah. Pasalnya, panen cabai sendiri periodenya berbeda-beda di setiap daerah, tidak seperti padi yang terjadi secara serempak.

ADVERTISEMENT

Menurtnya, aksi buang cabai ini biasanya dilakukan dengan dua tujuan, bisa agar suplai menurun sehingga harga komoditas naik, ataupun sebagai bentuk protes dan kekecewaan petani dengan kondisi yang terjadi.

"Lalu kejadian ini kerap berulang, bukan hanya cabai, wortel dan kopi juga, dan beberapa komoditas," katanya.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Rusli mengatakan, perilaku membuang produk hasil panen ini biasanya terjadi di daerah-daerah yang jauh dari kawasan industri. Oleh karena itu, opsi menjualnya ke pabrik maupun mengolah komoditas menjadi setengah jadi sulit untuk dilakukan petani.

"Kalau seandainya petani di sekitar Jabodetabek itu nggak ada yang kaya gitu karena banyak industri makanan. Kalau di daerah-daerah itu, misalnya Jawa Timur yang jauh dari Surabaya. Karena memang penyerapannya sulit," imbuhnya.

Di sisi lain, dengan membuang cabai-cabai ini harga cabai belum tentu naik. Karena itulah, dibutuhkan campur tangan pemerintah dalam menangani persoalan ini. Menurutnya, salah satu langkah yang bisa dilakukan pemerintah ialah dengan membangun satu sentra industri kelas menengah di daerah untuk pengolahan komoditas tersebut.

"Jadi bisa mengolah jadi bubuk cabai misal, dan dipasarkan ke daerah lain. Petani bisa menjual cabainya ke sana," kata Rusli.

Selain itu, Rusli juga menyarankan agar pemerintah membangun food system untuk mengintegrasikan kebun (on-farm) dan pasca panen (off-farma) demi memotong rantai distribusi dan mengecilkan beban distribusi. Selanjutnya, ada PR besar juga dalam merubah mindset masyarakat yang cenderung memilih makanan segar.

"Misalnya cabai diubah jadi bubuk dan sambal kemasan. Tapi masyarakat lebih suka cabai segar, sambal yang diulek. Artinya kita perlu merubah agar masyarakat bisa menerima cabai olahan. Itu rekayasa kuliner," terangnya.

Sebagai tambahan informasi, melansir situs Pusat Informasi Harga Pangan (PIHPS) Strategis Nasional kawasan, per hari ini rata-rata harga cabai secara nasional mencapai Rp 34.650 per kg, turun 2,81% atau sekitar Rp 1.000 dari tanggal 5 Mei kemarin.

Berdasarkan situs tersebut, nampak sejumlah daerah mencatatkan harga cabai rawit hijau dengan harga sangat murah. Salah satunya ialah Boyolali, di mana harga jual rata-rata cabai rawit merahnya Rp 12.500 per kg. Harga tersebut stabil sejak awal bulan Mei.

Tak hanya di Pulau Jawa, di Pulau Sumatera, khususnya Provinsi Sumatera Utara harga cabai rawit hijau juga terbilang lebih murah dibandingkan dengan daerah lainnya. Salah satunya di Kota Medan, hari ini rata-rata harga cabai mencapai Rp 17.000 per kg. Angka ini turun cukup banyak dari harganya di tanggal 2 Mei Rp 18.200.


Hide Ads