.webp)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah masih percaya pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 5,3%. Hal ini diungkapkan seiring dengan kinerja positif pada sisi konsumsi, investasi, penurunan inflasi hingga kinerja ekspor.
"Dengan berbagai perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan bias atas dalam kisaran proyeksi 4,5-5,3%," katanya dalam konferensi pers, hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor LPS, Jakarta, Senin (8/5/2023).
Sri Mulyani menjelaskan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan tetap kuat karena didukung konsumsi swasta yang diperkirakan makin baik seiring meningkatnya mobilitas, membaiknya keyakinan konsumen, dan menguatnya daya beli sebagai dampak dari penurunan inflasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Investasi tetap berlanjut didukung oleh investasi nonbangunan yang tetap kuat sejalan dengan perbaikan konsumsi domestik dan dampak hilirisasi. Kinerja ekspor tetap kuat didorong oleh ekspor nonmigas yang tumbuh tinggi dengan negara tujuan utama Tiongkok, AS, dan Jepang," lanjutnya.
Kemudian, Sri Mulyani juga melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2023 tercatat sebesar 5,03% yoy, sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya di level 5,01% yoy.
"Tetap kuatnya pertumbuhan ekonomi didukung oleh ekspor yang tetap tumbuh tinggi, konsumsi swasta yang membaik, konsumsi Pemerintah yang tumbuh positif, dan pertumbuhan investasi nonbangunan yang tetap baik," pungkasnya.
(ada/zlf)
