Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan persoalan politik menjadi salah satu aspek yang turut menentukan stabilitas ekonomi termasuk di Indonesia pada 2024. Hal itu berkaca dari tekanan perekonomian global saat ini akibat masalah geopolitik.
"Guncangan saat ini lebih besar dan lebih rumit. Bukan berarti pandemi COVID-19 tidak rumit ya, tapi hari ini kita menghadapi lingkungan kebijakan yang jauh lebih kompleks yang tidak hanya didorong masalah ekonomi, tapi geopolitik dan keamanan," katanya dalam acara World Bank's Indonesia Poverty Assessment di The Energy Building, SCBD, Jakarta, Selasa (9/5/2023).
Menurut Sri Mulyani, persoalan politik bisa menyebabkan kondisi perekonomian sulit diprediksi sekalipun yang melakukan adalah lembaga ternama. "Prediksi lebih rumit karena kita tidak bisa memprediksi politik," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah kalian dapat memprediksi apa yang terjadi di perpolitikan di Australia, saya kira tidak, meski banyaknya polling. Apa anda bisa prediksi apa yang terjadi di Pemilu Amerika Serikat pada 2024, saya pikir tidak," tuturnya.
Indonesia akan menghadapi kontestasi Pemilu 2024. Ajang politik ini harus dijaga stabilitasnya agar tidak berpengaruh besar terhadap perekonomian.
"Jadi politik adalah sesuatu yang dapat secara nyata mengubah banyak kebijakan, ini kenapa kita harus make the best of what is the political environment and do our most in order to push good policy, itulah salah satu yang sangat penting," tegas Sri Mulyani.
Pemerintah telah mendesain Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) pada 2024. Salah satunya target pertumbuhan ekonomi yang hanya dipatok 5,3%-5,7% secara tahunan atau year on year (yoy).
(aid/ara)