Viral Ketipu Loker Like dan Subscribe YouTube Rp 21 Juta, Begini Modusnya!

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Rabu, 10 Mei 2023 12:04 WIB
Foto: detikcom/Ilustrasi oleh Mindra Purnomo
Jakarta -

Belakangan ramai di Twitter sempat soal penipuan berkedok lowongan kerja. Korban penipuan mengaku sudah kehilangan uang Rp 21 juta.

Kejadian tersebut bermula dari adanya tawaran pekerjaan yang ia dapat dari WhatsApp yang diterimanya pada 1 Mei 2023. Pengirim pesan mengaku dari salah satu perusahaan media partner iklan dan pemasaran yang memiliki cabang di AS, Kanada, dan beberapa negara lainnya.

Adapun pekerjaan yang ditawarkan adalah meningkatkan performa video di YouTube dengan memberikan like dan subscribe. Nantinya ada 20 tugas like dan subscribe setiap harinya dan setiap menyelesaikan tiga tugas akan mendapat bonus Rp 15.000 yang dibayarkan langsung ke rekening bank.

"Ibarat naikin traffic akun pake bot tapi ini real user asli," cuit akun @Giarsyahsyifa, dilihat detikcom Rabu (10/5/2023).

Setelah mengiyakan, korban pun langsung diundang ke grup Telegram. Di dalam grup Telegram tersebut, ada lebih dari 300 anggota.

Setelah mengerjakan beberapa tugas, korban benar-benar mendapatkan bonus yang disebutkan di awal. Maka dari itu, ia tidak menaruh curiga pada perusahaan ini.

Hingga akhirnya ada yang namanya tugas peningkatan. Di tugas peningkatan tersebut, peserta diminta untuk menaikkan transaction rate di website kripto dengan cara deposit. Deposit tersebut akan diberikan bersamaan dengan reward yang didapat pada akhir nanti.

Nominalnya pun boleh memilih, mulai dari Rp 300-500 ribu dengan reward 20%. Korban pun mengikutinya karena peserta lain di grup juga melakukan hal yang sama. Dan benar saja, deposit dan reward-nya bisa langsung diambil setelah selesai mengerjakan tugas.

Akan tetapi, seiring dengan adanya peningkatan tugas, korban diminta untuk melakukan deposit dengan nominal yang lebih tinggi lagi. Korban mengaku telah melakukan deposit mulai dari Rp 2,5-14,7 juta. Karena telah melakukan deposit dengan jumlah yang cukup besar, korban pun dimasukkan ke grup 'VIP' di telegram.

Akan tetapi, setelah melakukan deposit Rp 14,7 juta, korban diminta untuk deposit lagi sebesar Rp 30 juta sebagai 'tugas akhir' sebelum mengambil hasil deposit dan bonus. Jika tidak ada deposit, maka uang yang telah didepositkan tidak akan bisa diambil.

Karena merasa dirugikan, korban pun melapor ke polisi setempat dan memblokir sejumlah rekening yang digunakan oleh penipu tersebut. Sebagai informasi, per 1 Mei 2023, terdapat lebih dari 300 member di grup Telegram. Pada 2 Mei 2023 pagi, member tersebut berkurang menjadi 250an orang dan bertambah lagi menjadi sekitar 330 member.

"Artinya, pagi-siang itu proses perpindahan calon korban ke grup VIP, dan mereka masuk-masukin calon korban baru di grup besar buat dijebak lagi dikasih receh-recehsupaya membangun kepercayaan," cuit korban.

Per 9 Mei 2023, sudah ada penyidik dari kepolisian setempat yang ditugaskan untuk mengusut kasus ini. Korban akan melanjutkan laporan ke Polres Metro Depok pada Senin depan. Per hari ini (10/5), utas tersebut sudah dilihat sebanyak 6,4 juta kali dengan 9.421 retweets, 21,1 ribu likes, dan 4.536 bookmarks.

Simak juga Video: Sandiaga Targetkan Beasiswa Kepemimpinan di Aceh Bisa 'Boost' Loker Baru






(ara/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork