RI Kumpulkan Negara yang Perangi Illegal Fishing di Bali, Ini Hasilnya

RI Kumpulkan Negara yang Perangi Illegal Fishing di Bali, Ini Hasilnya

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Selasa, 16 Mei 2023 16:14 WIB
Ilustrasi Hari HAM Nelayan dan Masyarakat Sipil
Ilustrasi/Foto: Shutterstock

Selain Bali Strategy, pertemuan PSMA di Bali juga menghasilkan dokumen Terms of Reference for the Techinal Group on Information Exchange dan Questionnaires for the review and assessment of the Effectiveness of the PSMA. Melalui dua dokumen tersebut, negara pihak maupun non-pihak diminta membuka informasi terkait kapal yang meminta izin sandar di pelabuhan negara peserta.

Selanjutnya mereview pelaksanaan PSMA di negara masing-masing. Proses sidang awalnya berlangsung alot karena tiap peserta memiliki kepentingan masing-masing, meski akhirnya sepakat mengadopsi dua dokumen itu sebagai komitmen memberantas praktik IUU fishing secara global.

"PSMA di Bali juga menyetujui pelaksanaan Operationalization of the Global Information Exchange System (GIES) sebagai sarana sharing data dan informasi pelaksanaan PSMA," papar Nilanto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, Direktur Kepelabuhan Perikanan sebagai Head of Delegation RI, Tri Aris Wibowo mengungkapkan pihaknya terus berupaya menambah jumlah pelabuhan untuk pelaksanaan PSMA di Indonesia. Saat ini terdapat empat pelabuhan yang telah ditetapkan, yakni Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman, PPS Bitung, PPS Bungus, dan Pelabuhan Umum Benoa.

"Saat ini pelabuhan kita cuma empat, harusnya lebih banyak lagi. Untuk itu kita juga akan memperkuat koordinasi dengan kementerian lainnya dalam penggunaan pelabuhan untuk pelaksanaan PSMA. Di Thailand itu ada puluhan pelabuhan yang digunakan," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Internasional Edy Putra Irawadi mengapresiasi pelaksanaan PSMA di Bali karena dinilainya mampu mempertegas posisi Indonesia sebagai negara yang berkomitmen memerangi praktik illegal fishing. Sebagai informasi, PSMA di Bali digelar oleh FAO bersama Kementerian Kelautan Perikanan (KKP).

Edy menambahkan, Indonesia melalui KKP juga mampu membuktikan keseriusan dalam mengelola sektor kelautan dan perikanan secara berkelanjutan melalui program-program Ekonomi Biru yang sudah dirancang. Isu-isu di sektor kelautan dan perikanan diakuinya mendapat perhatian sangat besar dari dunia internasional lantaran memiliki peranan penting dari sisi ekonomi hingga ketahanan pangan.

"Saya bisa mengklaim bahwa Indonesia sukses besar dalam pelaksanaan PSMA di Bali. Baik dalam arti pencapaian semua target dokumen yang dihasilkan 100 persen goal. Kemudian kita berhasil mempromosikan peradaban yang peduli terhadap ekologi dan ekosistem sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan melalui penangkapan ikan terukur," ujar Edy.


(ara/ara)

Hide Ads