Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menegaskan komitmennya dalam memperkuat hubungan kemitraan antara pengusaha Indonesia dan Mesir. Salah satunya yaitu kemitraan kopi, sebab Mesir merupakan salah satu negara yang memiliki kebutuhan kopi sangat tinggi.
"Saya mengapresiasi importir Zahret El Bon El Brazili Co yang setia menjadi mitra kerja sama dengan perusahaan kopi Indonesia dan telah terjalin cukup lama. Saya berharap hubungan yang lebih hangat antara kedua negara dapat terealisasi sesuai target, demi kemakmuran rakyat di negara masing-masing. Apabila menemui kendala, Kedutaan Besar Republik Indonesia dan Atase Perdagangan RI di Kairo siap membantu," kata Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis, Rabu (17/5/2023).
Zulhas mengatakan, kebutuhan kopi yang sangat tinggi di Mesir khususnya kopi robusta menjadikan Mesir pasar yang sangat potensial bagi eksportir Indonesia. Mesir adalah pasar terbesar kedua tujuan ekspor kopi Indonesia ke pasar global.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2022, ekspor kopi Indonesia ke Mesir tercatat sebesar US$ 82 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun (kurs Rp 14.877) dengan tren pertumbuhan 12,12% dalam lima tahun terakhir (2018-2022). Mesir merupakan mitra dagang istimewa bagi Indonesia karena merupakan negara pertama di jazirah Arab yang mengakui kedaulatan Indonesia. Selain itu, jumlah diaspora yang bermukim di Mesir juga cukup banyak, yaitu sekitar 13.000 orang.
"Untuk itu, hubungan baik antara kedua negara yang sudah terjalin selama lebih dari tujuh dekade ini perlu dibina dan dikembangkan lebih lanjut," tambahnya.
Pemilik Zahret El Bon El Brazili Co, Hassan Fawzy menyampaikan, perusahaannya menjual 100.000 ton kopi per tahun yang 70%-nya berasal dari Indonesia. Bijih kopi robusta yang diproses merupakan bijih kopi yang di antaranya berasal dari Lampung, Jember, Temanggung, dan Gayo.
Sebagai informasi, Zulhas menutup rangkaian kunjungan kerjanya dengan mengunjungi perusahaan importir kopi dari Mesir, Zahret El Bon ElBrazili Co pada Selasa (16/5) di Kairo, Mesir. Pada kunjungan tersebut, Zulhas bertemu dengan Ketua Divisi KADIN Mesir Hassan Fawzy, yang juga merupakan pemilik Zahret El Bon El Brazili Co dan manajer perusahaan Amr Hassan Fauzy. Turut mendampingi Zulhas, yaitu Duta Besar RI Kairo Lutfi Rauf, Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono, dan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Budi Santoso.
Kunjungan ke Pabrik Indomie di Mesir
Sebelumnya, pada Senin (15/5), Zulhas juga mengunjungi salah satu pabrik Indomie di Kairo di bawah perusahaan Salim Wazaran Abu Alata Ltd. Pada kunjungan tersebut, Zulhas bertemu dengan pimpinan pabrik Indomie di Mesir, antara lain General Manager Imri Yahya, General Manager Transworld Mugetaba Abusabeeb, Direktur Manufaktur Salim Wazaran Group Arif Subowo dan Wakil CEO Ahmad Muafi. Hadir dalam acara Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf, dan Pimpinan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Indonesia.
Zulhas mengatakan, Kemendag siap memfasilitasi pebisnis Indonesia yang berpotensi membangun pabrik atau kantor cabang di luar negeri, khususnya Mesir. Salah satunya seperti yang dilakukan Indofood yang mendirikan pabrik di Mesir. Langkah tersebut diharapkan akan semakin memperkuat pencitraan produk (branding) Indonesia sebagai pusat komoditas primer serta makanan olahan dunia di dunia.
"Kemendag (Kementerian Perdagangan) tidak hanya berkomitmen mendukung pelaku usaha untuk mengekspor produknya dari Indonesia ke pasar global, tetapi juga siap memfasilitasi pebisnis dalam mendirikan pabrik atau kantor cabang di luar negeri. Dengan mendirikan pabrik di Mesir diharapkan akan memperkuat branding yang nantinya akan menimbulkan efek ganda (multiplier effect) dalam mempromosi produk-produk kuliner Indonesia lainnya di pasar global," tuturnya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.