Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai kopi asal Lampung menjadi favorit masyarakat Mesir. Zulhas mengklaim sekitar 79% kopi Lampung di ekspor ke Mesir.
Hal ini diucapkan dia diselah kegiatannya di Kabupaten Lampung Tengah usai melakukan proses peletakan batu pertama pembangunan Masjid Bani Hasan Muhammadiyah, Kamis (18/5/2023).
"Sekitar 79 persen dari Lampung lainnya dari campur-campur. Kopi di Lampung ini kan jenis Robusta dan Arabika dan di sana (Mesir) dicampur, ada rasa Gawa, Hazelnut, jadi kalau kita bisa join resep nanti bisa dikembangkan ke sini (Indonesia), jadi bisa banyak yang suka," kata dia kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Indonesia-Mesir telah menyepakati kerja sama imbal dagang antar pelaku usaha masing-masing negara. Kerja sama ini terbangun pada acara Forum Bisnis Indonesia-Mesir di Kairo, Mesir, Minggu (14/5/2023) lalu.
Dalam perjanjian itu, Zulhas menuturkan bahwa terjadi kesepakatan kerja sama dalam perjanjian Join Trade Commitee (JTC) dengan Mesir.
"Jadi kita ketemu dengan mereka, pada Join Trade Commitee (JTC) yang menjadi Free Trade Agreement jadi nanti Mesir jadi penghubung untuk mengirim ke semua negara Afrika," terang dia.
Zulhas menyatakan penduduk Mesir menyukai produk Indonesia.
"Di sana, 1,4 miliar orang Mesir suka produk kita seperti sepatu 10 dollar baju 10 dollar. Mesir kalau ada perjanjian itu jadi hubungan kita bebas tarif ke mana saja," terangnya.
Adapun nilai kontrak pada kesepakatan hubungan kerja kedua negara ini mencapai Rp 12,88 triliun. Kesepakatan perdagangan mencakup Apical 300.000 MT RBD Palm Oil senilai US$ 330.000.000 dan Wilmar 480.000MT RBD Palm Oil senilai US$ 528.000.000.
Sedangkan imbal dagang yakni mencakup PT PPI berupa kurma, anggur dan delima senilai US$ 505.000 dan kontrak dagang On the Spot senilai US$ 580.000
"Total US$ 859.085.000 setara Rp 12,88 triliun," tandasnya.
(akd/ega)