Warga Malaysia Panic Buying Air Minum, Ini Nih Pemicunya

Warga Malaysia Panic Buying Air Minum, Ini Nih Pemicunya

Anisa Indraini - detikFinance
Minggu, 21 Mei 2023 09:59 WIB
Ilustrasi botol air minum
Foto: Thinkstock
Jakarta -

Warga Malaysia ramai-ramai memborong air minum (panic buying) di supermarket. Dalam video yang beredar terlihat antrean mengular dan sejumlah stok di beberapa rak habis terjual.

Dilansir dari The Star, Minggu (21/5/2023), kekacauan itu disebabkan gangguan air di beberapa wilayah Malaysia. Gangguan disebabkan oleh turunnya permukaan air di Sungai Muda secara tiba-tiba yang juga mempengaruhi produksi air olahan di Instalasi Pengolahan Air (WTP) Sungai Dua.

Oleh karena itu, warga merasa perlu mengamankan persediaan air yang cukup untuk bertahan hidup dan menjaga kebersihan diri sampai masalah tersebut terselesaikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi daerah Selangor baru-baru ini juga dilaporkan menghadapi gangguan air akibat perbaikan darurat. Disampaikan oleh penanggung jawab Air Selangor melalui Facebook, perbaikan darurat itu menyebabkan 99 area di Klang, Shah Alam, dan Kuala Selangor mengalami pemadaman air.

Gangguan air tersebut akhirnya 'pulih' dalam waktu kurang dari 24 jam. Meski begitu, banyak penjual makanan yang memutuskan untuk tidak berjualan sementara waktu lantaran tidak tidak dapat menyiapkan bahan makanan tanpa air sehari sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Sejumlah bendungan air di Malaysia juga dilaporkan mengalami gangguan. Di bendungan Ayer Itam hanya terisi 39,8%, bendungan Teluk Bahang 46,2% dan bahkan Bendungan Mengkuang hanya terisi 88,2% dari yang biasanya terisi lebih dari 90%.

Ketua Menteri Chow Kon Yeow mengimbau warga Penang untuk menghemat air. Ia mengingatkan dalam kasus Bendungan Ayer Itam hanya ada cukup air bagi penduduk setempat untuk bertahan 120 hari lagi.

Presiden Penang Water Watch Dr Chan Ngai Weng mengatakan ini adalah 'alarm' untuk warganya.

"Penggunaan air harian per kapita Penang melonjak hingga di atas 300 liter tahun lalu, tertinggi di negara ini. Tarif harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air," kata Chan.

Chan mengatakan seharusnya ada peringatan otomatis ketika gerbang bendungan terbuka. Nyatanya bendungan air di Sungai Muda terbuka sendiri karena ada sensor yang salah.

"Seharusnya juga ada peringatan merah umum yang dikirim ke setiap tingkat otoritas di Penang dan Kedah begitu permukaan air Sungai Muda turun di bawah level tertentu," katanya.

(aid/dna)

Hide Ads