Perusahaan Milik Jeff Bezos Kantongi Kontrak Rp 50,6 T dari NASA

Perusahaan Milik Jeff Bezos Kantongi Kontrak Rp 50,6 T dari NASA

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Senin, 22 Mei 2023 13:00 WIB
Jeff Bezos mencatat jumlah kekayaan tertinggi sepanjang masa. Kekayaan pendiri dan CEO Amazon ini melonjak Rp 105 triliun (kurs Rp 14.700/US$) hanya dalam semalam.
Jeff Bezos/Foto: Getty Images
Jakarta -

Perusahaan milik miliarder Jeff Bezos, Blue Origin berhasil mengantongi kontrak dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA (National Aeronautics and Space Administration) senilai US$ 3,4 miliar atau Rp 50,6 triliun (kurs Rp 14.896). Kontrak tersebut berhasil didapatkan Blue Origin pada Jumat (19/5) kemarin.

Kontrak tersebut untuk membangun pesawat ruang angkasa yang akan menerbangkan astronot dari dan ke permukaan bulan. Adapun, Blue Origin berencana untuk membangun fasilitas pendaratan Blue Moon setinggi 16 meter dengan menggaet Lockheed Martin Corp, Boeing Co, perusahaan perangkat lunak Draper, dan perusahaan robot Astrobotic.

Beberapa tahun belakangan, NASA memang sering kali bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk membantu pendanaan pengembangan pesawat ruang angkasa. Dibanding membeli pesawat tersebut, NASA lebih memilih membayar pesawat tersebut dan menggunakannya dalam sebuah misi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir Reuters, Senin (22/5/2023), di dalam kontrak itu, NASA mengatakan alasan mereka memilih proposal yang ditawarkan Blue Origin karena harganya lebih murah, kemampuan pendarat ekstra, dan rencana untuk melaksanakan dua misi pendaratan uji coba di Bulan pada 2024-2025 atas biaya perusahaan. Walau demikian, NASA juga khawatir terkait 'banyak konflik dan kelalaian' dalam jadwal dan tenggat waktu pengembangan yang diusulkan Blue Origin.

"Saya sudah mengatakan sebelumnya: kami ingin lebih banyak persaingan, kami ingin dua pendarat, dan itu lebih baik. Artinya Anda memiliki keandalan, Anda memiliki cadangan," kata Administrator NASA, Bill Nelson pada acara pengumuman kontrak di Kantor NASA.

ADVERTISEMENT

Setelah pengumuman kontrak tersebut, pemilik Blue Origin sekaligus pendiri Amazon.com, Jeff Bezos mengungkapkan perasaannya melalui cuitannya di Twitter.

"Merasa terhormat berada dalam perjalanan ini dengan @NASA untuk mendaratkan astronaut ke Bulan - kali ini untuk tinggal (di sana)," cuitnya, dikutip Senin (22/5/2023).

Keputusan NASA untuk memilih Blue Origin akan menyediakan opsi kedua untuk mengirim astronaut ke bulan di bawah program Artemis. Artemis adalah program pembangunan di Bulan yang diharapkan dapat dicapai dalam jangka panjang.

Sebelumnya, NASA memberikan proyek senilai US$ 3 miliar kepada miliarder Elon Musk lewat SpaceX pada 2021. Proyek tersebut untuk membangun pesawat ruang angkasa Starship yang mendaratkan astronaut di permukaan Bulan untuk pertama kalinya sejak misi Apollo terakhir pada 1972. Adapun, dua misi Starship pertama dijadwalkan untuk akhir dekade ini.

Pendarat Starship SpaceX siap untuk melakukan dua pendaratan pertama astronaut di Bulan, diikuti oleh misi serupa pada 2029 dengan pendarat Blue Origin. Keduanya diharapkan dapat menempatkan dua astronaut di permukaan Bulan.

Rencana multi-pesawat antariksa NASA untuk awal perjalanan ke bulan (program Artemis) melibatkan roket Space Launch System yang meluncurkan astronaut ke Bulan di atas kapsul Orion buatan Lockheed. Kapsul itu dirancang untuk berlabuh di luar angkasa dengan pendarat bulan Starship milik SpaceX, yang kemudian akan mengangkut kru selama sisa perjalanan.

Untuk misi Blue Origin, kapsul Orion dan pendarat Blue Moon masing-masing akan berlabuh dengan stasiun ruang angkasa yang direncanakan mengorbit atau mengitari bulan. Para astronot kemudian akan berpindah antarkendaraan sebelum turun ke permukaan bulan.

(ara/ara)

Hide Ads