Jajan di J.CO Jadi Lebih Mahal Gegara 'Trik', Konsumen Jangan Ragu Bertanya!

Jajan di J.CO Jadi Lebih Mahal Gegara 'Trik', Konsumen Jangan Ragu Bertanya!

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Selasa, 23 Mei 2023 06:04 WIB
J.CO
Foto: J.CO
Jakarta -

Seorang warganet cerita di media sosial terkait pegawai J.CO yang diduga melakukan penambahan barang pembelian atau cross selling tanpa memberi tahu konsumen. Hal ini dapat membuat konsumen merasa dikelabui lantaran harus membayar lebih dan mendapat barang tambahan yang tidak diinginkan.

Merespons hal tersebut, Kepala Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Rio Priambodo mengatakan, konsumen tak perlu ragu untuk bertanya kepada penjual terkait produk yang dibelinya. Apabila merasa dirugikan, tentunya konsumen dapat mengajukan komplain kepada pelaku usaha.

"Untuk menghindari terjebak oleh promosi maupun harga, konsumen tak usah ragu untuk bertanya kepada penjual tentang suatu produk yang akan dibelinya," tuturnya kepada detikcom, Senin (22/5/2023) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rio mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan tindakan penjualan yang tidak transparan sehingga merugikan konsumen. Menurutnya, pelaku usaha harus mendapat persetujuan konsumen dalam menawarkan suatu produk dan tidak boleh memaksa konsumen membeli produknya.

"YLKI mendorong pelaku usaha untuk menjalankan mandat UU Perlindungan konsumen yaitu pemenuhan hak informasi yang benar, jelas dan jujur dalam menjual suatu produk barang maupun jasa," kata Rio.

ADVERTISEMENT

Ia juga mengatakan, pihaknya mengimbau agar pelaku usaha beritikad baik dalam menjual produknya dengan memaparkan harga yang transparan kepada konsumen. Hal itu supaya konsumen tidak merasa tertipu. Selain itu, ia menyarankan perlu ada pengawasan dari pemerintah dalam mempromosikan suatu produk agar tidak merugikan konsumen.

"Ke depan perlu pengawasan yang ketat dari pemerintah untuk mengawasi dan mewaspadai perilaku pelaku usaha dalam mempromosikan dan mengiklankan suatu produk yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi konsumen," pungkasnya.

Di sisi lain, Managing Partner Inventure dan Pengamat Brand & Pemasaran Yuswohady menilai, trik-trik upselling maupun cross selling memang sering dilakukan pegawai. Namun, harusnya dilakukan dengan memberitahu pelanggan terkait produk yang ditawarkan.

"Semuanya harus transparan. Artinya, kalau aku nambah segini, nambah item produknya, maka mesti nambah berapa biayanya itu mesti clear disebutkan," tuturnya kepada detikcom.

"Tapi salesman kadang ada ngetwistnya gitu, ada siasatnya. Mereka ngerti, kalau dikasih tahu (harganya) pasti (pembeli) nggak mau, makanya agak disamarkan. Itu triknya salesman, biasanya kayak gitu," lanjutnya.

'Trik' tak cuma di J.CO. Cek halaman berikutnya.

Lihat juga Video: J.CO Akhirnya Kantongi Halal MUI

[Gambas:Video 20detik]



Menurutnya, pegawai yang 'mengelabui' kostumer itu karena memiliki target penjualan yang harus dicapai dalam beberapa waktu. Lebih lanjut, ia mengatakan, biasanya perusahaan akan menindak pegawai yang 'mengelabui' customer, contohnya diberi teguran.

Yuswohady menuturkan, hal tersebut tidak hanya terjadi di J.CO saja, tetapi di berbagai toko ritel juga. Maka dari itu, ia meminta para pembeli untuk lebih teliti dan cerdas lagi dalam berbelanja.

"Intinya adalah konsumen ya harus teliti dan dengan kasus seperti membuka mata konsumen untuk lebih teliti karena trik-trik ini dilakukan oleh salesman di counter. Makanya harus lebih teliti untuk mengecek setelah struknya itu keluar," ungkapnya.

Menurutnya, apabila pegawai melakukan upselling atau cross selling tetapi tidak transparan, konsumen boleh melayangkan protes. Sebab, proses jual beli memang harus transparan.

Sebelumnya, salah satu pengguna Twitter @livngn mengaku jadi korban 'trik' salah satu pegawai JCO. Ia membagikan pengalamannya melalui sebuah cuitan di Twitter. Akun tersebut membeli setengah lusin donat. Ketika sampai di kasir dan bertanya berapa harga setengah lusin donat, ia diberitahu oleh pegawai JCO bahwa harga donat setengah lusin ditambah curry puff menjadi Rp 71.000, padahal ia hanya membeli donat saja.

Ia pun enggan membeli setengah lusin donat dengan tambahan curry puff. Pegawai JCO tersebut mulai menawarkan tambahan croffle.

Namun, akun tersebut tetap enggan menambah pembeliannya. Akhirnya, pembeli tersebut membayar Rp 55.000 untuk setengah lusin donat.

"Perhatikan bahwa harga yang dia sebut ketika gue tanya si donat 1/2 lusin adalah Rp 71.000," cuitnya, dikutip Senin (22/5/2023). Kutipan sudah disesuaikan dengan ejaan yang benar. Sebagai informasi, detikcom sudah mendapatkan izin untuk mengutip cuitan tersebut.

Sementara itu, salah satu pengguna TikTok @sy***** juga sempat mengalami hal serupa. Ia hanya membeli satu lusin donat, ketika ditanya harganya, pegawai J.CO menyebutkan Rp 124.000.

Pegawai J.CO pun langsung meminta pembeli tersebut memilih satu pastry. Ketika ditanya apakah pastry itu bonus, pegawai JCO tidak menjawabnya dan pembeli itu langsung memilih salah satu kue dan membayarnya.

Ketika dicek kembali, ternyata yang dia bayar adalah paket 1DZ-Pastry 5. Ia membayar paket itu tanpa dijelaskan soal paket pembelian tersebut oleh pegawai JCO.


Hide Ads