Dominasi Shopee ss Semakin Terancam TikTok Shop!

Dominasi Shopee ss Semakin Terancam TikTok Shop!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 26 Mei 2023 14:15 WIB
Tiktok Shop
Foto: Logo Tiktok Shop
Jakarta - Dominasi pemain e-commerce besar di kawasan Asia Tenggara seperti Shopee hingga Lazada terancam. TikTok Shop, layanan belanja yang tergabung dalam media sosial TikTok menjadi ancaman baru bagi Shopee Cs.

TikTok Shop muncul saat perusahaan induknya, ByteDance, mencari cara untuk menciptakan aliran pendapatan alternatif. TikTok Shop sendiri merupakan fitur belanja yang memungkinkan pedagang, merek dan pembuat untuk memamerkan dan menjual barang mereka kepada pengguna.

Pada tahun 2022, TikTok Shop melakukan ekspansi ke enam negara di Asia Tenggara. Mulai dari Singapura, Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand, tak terkecuali ke Indonesia.

"TikTok terus berkembang pesat di negara-negara Asia Tenggara. Kami memperkirakan bahwa nilai barang dagangan TikTok tahun 2023 akan mencapai 20% dari Shopee," ungkap Shawn Yang, analis di Blue Lotus Research Institute, dalam sebuah laporan seperti dikutip dari CNBC, Jumat (26/5/2023).

GMV atau indikator volume barang yang dijual TikTok Shop, mengalami peningkatan lebih dari empat kali lipat menjadi US$ 4,4 miliar di Asia Tenggara pada tahun 2022. TikTok Shop juga dilaporkan menargetkan target GMV sebesar US$ 12 miliar pada tahun 2023.

Memang angka GMV TikTok Shop bila dibandingkan dengan Shopee atau Lazada yang sudsh banyak mendominasi pasar nilainya sangat kecil, hanya sebagian kecil dari Shopee dan Lazada.

Shopee sendiri menjaring US$ 73,5 miliar dalam indikator GMV-nya pada tahun 2022. Sementara GMV Lazada diperkirakan adalah US$ 21 miliar untuk tahun ini. Meski begitu, ancaman TikTok Shop tak bisa dilihat sebelah mata. Tak butuh lama, TikTok Shop diyakini bisa menjadi dominasi di sektor e-commerce.

Juru bicara TikTok mengatakan saat ini TikTok Shop sedang terus dikembangkan, TikTok Shop akan merangkul pengguna besar dan kecil dalam rangka menggunakan platform tersebut untuk menjangkau pelanggan baru.

"TikTok berfokus pada pengembangan berkelanjutan TikTok Shop di Asia Tenggara," kata juru bicara TikTok.

Hingga Mei, jumlah pengguna TikTok di Asia Tenggara saja mencapai 135 juta. Indonesia sendiri menjadi populasi pengguna TikTok terbesar kedua setelah AS.

Perlu diketahui juga, Indonesia adalah negara terpadat di Asia Tenggara, 52% penduduknya adalah anak muda dan memiliki sekitar 113 juta pengguna TikTok.

Sachin Mittal, kepala penelitian sektor telekomunikasi & internet di DBS Bank mengatakan pembelian impulsif dinilai dapat terjadi dengan menonton yang tenryata isinya iklan. Keuntungan semacam ini dimiliki Tiktok Shop.

"Pembelian impulsif dari menonton konten adalah keuntungan yang dimiliki TikTok," kata Sachin Mittal.

Bahkan, sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan wawasan ritel online Cube Asia mengungkapkan pengeluaran pengguna Shopee berkurang 51%, Lazada juga berkurang 45%, dan belanja offline menjadi hanya 38%. Jumlah pengeluaran yang dikurangi tadi diarahkan untuk belanja di TikTok Shop.

Namun sejauh ini menurut data Similiarweb, Shopee masih menjadi e-commerce dengan pangsa pasar terbesar di Asia Tenggara. Diyakini 30-50% pasar e-commerce dipegang oleh Shopee. (hal/das)


Hide Ads