Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan anak buahnya ikut mengawasi dana kelolaan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI). Seperti diketahui, Badan Layanan Umum (BLU) yang ada di bawah Kemenkominfo itu sedang tersandung kasus korupsi.
Sri Mulyani mengatakan ada anak buahnya yang menjadi Dewan Pengawas BAKTI. Salah satu tugasnya adalah mengawasi tugas dan tanggung jawab, serta memberi nasihat pejabat pengelola BLU tersebut.
"Ada dalam dewan pengawas, ada orang Kemenkeu yang di sana," kata Sri Mulyani di Kantor BSI, Jakarta, Jumat (26/5/2023).
Dengan adanya dana BAKTI yang dikorupsi, Sri Mulyani menyebut dewan pengawas selanjutnya akan menyampaikan keputusan investasi dan tata kelolanya.
"Pasti mereka nanti akan menyampaikan apa-apa keputusan investasinya dan tata kelolanya ya," ucapnya.
Dana BAKTI yang dikorupsi adalah terkait pengadaan proyek menara base transceiver station (BTS) 4G. Kasus itu telah menyeret eks Menkominfo Johnny G Plate sebagai tersangka.
Proyek tersebut dimulai pada 2020 dan ditargetkan rampung pada 2024. Nyatanya pada 2021 dana sudah keluar Rp 10 triliun, namun barang belum juga terlihat dan karenanya negara rugi hingga Rp 8 triliun.
"Mangkrak dan belum ada barangnya, yang adapun mangkrak. Oleh sebab itu semula dihitung kerugian oleh kejaksaan itu sekitar Rp 1 sekian triliun, namun kemudian BPKP turun tangan," kata Menkopolhukam Mahfud Md di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (18/5/2023).
(aid/ara)