Zulhas Ajak Mendag APEC Perkuat Perdagangan Sistem Multilateral

Zulhas Ajak Mendag APEC Perkuat Perdagangan Sistem Multilateral

Sukma Nur Fitriana - detikFinance
Sabtu, 27 Mei 2023 08:30 WIB
Mendag Zulhas di APEC
Foto: Kementerian Perdagangan
Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengajak seluruh menteri perdagangan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) untuk kembali berkomitmen memperkuat sistem perdagangan multilateral melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Hal ini dilakukan sebagai bentuk dorongan menyukseskan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO ke-13 tahun depan.

"Pada Konferensi Tingkat Menteri, lalu kita melihat bahwa WTO mampu menghasilkan kesepakatan dan ikut bertanggung jawab atas situasi pandemi. Untuk itu, Indonesia berharap agar para Menteri Perdagangan APEC dapat menjaga momentum ini, dan mendorong agar KTM WTO ke-13 tahun 2024 mampu memberikan hasil yang signifikan," ujar Zulhas dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/5/2023)..

Hal ini Zulhas sampaikan dalam pertemuan sesi pertama APEC Ministers Responsible for Trade (MRT) yang membahas dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral, pada Kamis (25/5).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zulhas melanjutkan WTO tengah menghadapi tantangan untuk melakukan reformasi, baik dalam meningkatkan fungsi-fungsi utamanya, maupun juga tekanan untuk mengatasi ketimpangan. Untuk memperkuat WTO, juga diperlukan penegasan prinsip-prinsip dasar WTO, khususnya perbaikan atas ketentuan perlakuan khusus dan berbeda bagi negara berkembang dan kurang berkembang.

"Kita sebagai menteri perdagangan APEC juga harus sepakat merumuskan solusi permasalahan penyelesaian sengketa dan menyelesaikan krisis di Badan Banding," terang Zulhas.

ADVERTISEMENT

Untuk mensukseskan KTM WTO ke-13, Zulhas juga mengajak menteri perdagangan APEC memberikan dorongan politis untuk melanjutkan negosiasi yang substantif dan berimbang, dalam pembahasan isu pertanian (public stockholding dan special safeguard mechanism), subsidi perikanan, jasa, serta isu-isu baru seperti e-commerce, fasilitas investasi, dan UMKM.

Dia pun menekankan kolaborasi adalah kunci, sehingga partisipasi aktif menteri perdagangan APEC dan pembuat kebijakan dapat memberikan solusi atas berbagai tantangan ekonomi saat ini, termasuk dalam memperkuat sistem perdagangan multilateral.

"APEC berperan penting sebagai inkubator gagasan. Untuk itu, APEC harus terus berinovasi dan memberikan agenda pemikiran yang jelas terhadap sistem perdagangan multilateral, untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan serta membuat pertumbuhan inklusif," kata Zulhas.

Diketahui, rangkaian pertemuan APEC MRT berlangsung pada 25-26 Mei 2023 di Detroit, Michigan, Amerika Serikat. Pertemuan ini dihadiri Perwakilan Dagang Amerika Serikat Duta Besar Katherine Tai yang juga selaku Ketua APEC MRT, Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala, para Menteri Perdagangan APEC, APEC-Business Advisory Council (ABAC), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Pacific Economic Cooperation Council (PECC), dan Pacific Islands Forum (PIF).

Sebagai informasi, APEC adalah forum kerja sama 21 ekonomi di lingkar Samudra Pasifik. Kegiatan utama APEC meliputi kerja sama perdagangan, investasi, serta kerja sama ekonomi lainnya untuk mendorong pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan di Kawasan Asia Pasifik.

Ekonomi anggota APEC terdiri atas Amerika Serikat, Australia, Brunei Darussalam, Chile, Filipina, Hongkong, Indonesia, Jepang, Kanada, Korea Selatan. Selain itu, ada Malaysia, Meksiko, Peru, Papua Nugini, Tiongkok, Rusia, Selandia Baru, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

Kerja sama APEC bersifat nonpolitis dan semua keputusan yang dihasilkan berdasar pada konsensus anggotanya dan bersifat tidak mengikat (non-binding). Adapun total perdagangan Indonesia dengan ekonomi APEC pada 2022, yaitu sebesar US$ 395,3. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2021 yang sebesar US$ 323,2 miliar.

Nilai ekspor Indonesia ke negara-negara APEC pada 2022 diketahui senilai US$ 212,5 miliar dengan impornya senilai US$ 182, 8 miliar. Nilai tersebut menunjukkan perdagangan Indonesia dengan negara-negara anggota APEC memberikan surplus sebesar US$ 29,7 miliar. Produk utama ekspor dari Indonesia, yaitu bahan bakar mineral, besi dan baja, lemak hewani atau nabati, dan mesin listrik.




(ncm/ega)

Hide Ads