Amerika Serikat (AS) sempat diselimuti ancaman gagal bayar utang. Ada berbagai dampak mengerikan jika AS gagal bayar.
Tapi sebelum memahami dampaknya, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan default atau gagal bayar utang ini?
Direktur Segara Institute Piter Abdullah mengungkapkan, secara terminologi gagal bayar utang adalah ketika debitur tak mampu menepati jadwal pembayaran kepada kreditur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dalam hal utang pemerintah AS, saat ini berbentuk surat berharga atau bonds bernama Treasury Bills. Jadi pemerintah harus membayar kupon-kupon kepada para pemegang surat utang tersebut.
"Dari kupon itu pasti ada yang jatuh tempo, nah pokok utangnya harus dibayar, pasti setiap bulan ada yang harus dibayar," kata dia kepada detikcom, Selasa (29/5/2023).
Piter mengungkapkan, saat ini sumber pembiayaan pemerintah AS masih dari anggarna pendapatan dan belanja negara (APBN). Nah yang menjadi masalah adalah ketika APBN belum diketok atau disetujui oleh parlemen, artinya pemerintah tak punya uang dan tak bisa membayar cicilan pokok, utang dan bunga. "Itu artinya default. Dalam hal ini sebenarnya bukan gagal bayar keseluruhan, tapi gagal bayar untuk periode ini," ujar Piter.
Menurutnya untuk gagal bayar ini memang lebih ke isu politik. Apalagi saat ini persaingan antara partai Demokrat dan partai Republik ini semakin sengit.
Namun, dipastikan jika pengajuan pagu utang oleh pemerintah AS ini pasti akan disetujui. "Awalnya ditolak, ujung-ujungnya pasti disetujui. Drama saja dulu, mereka nggak mungkin mau menyakiti dirinya sendiri," ujarnya.
Dia menyebutkan jika saat ini AS memiliki previlige luar biasa sehingga tak ada batasan untuk mencetak uang. Sehingga tak ada batasan untuk membayar utang. Apalagi dolar AS merupakan mata uang yang sangat dipercaya di dunia.
Ekonom, Dewan Pakar Institute of Social, Economic and Digital (ISED) Ryan Kiryanto mengungkapkan pemerintah AS mengajukan kenaikan pagu utang untuk menghindari gagal bayar.
"Jadi istilahnya gali lubang tutup lubang, bayar utang dengan menerbitkan utang baru," ujar dia.
Menurut Ryan, selama 23 tahun, Amerika selalu lulus dari ancaman gagal bayar ini. Permintaan ke parlemen selalu disetujui. Dia menyebut hal ini demi menyelamatkan wajah AS di mata dunia.
(kil/das)