Naik Turun Ekonomi Turki di Era Kepemimpinan Erdogan yang Jadi Presiden Lagi

Naik Turun Ekonomi Turki di Era Kepemimpinan Erdogan yang Jadi Presiden Lagi

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 29 Mei 2023 16:39 WIB
Turkish President Tayyip Erdogan speaks with Sinan Ogan, a hardline nationalist who came third in the first round of the presidential election, and Democratic Left Party (DSP) chair Onder Aksakal following his victory in the second round of the presidential election at the Presidential Palace in Ankara, Turkey May 29, 2023. REUTERS/Umit Bektas
Foto: REUTERS/UMIT BEKTAS
Jakarta -

Recep Tayyip Erdogan kembali terpilih menjadi presiden Turki dan akan memimpin hingga tahun 2028. Sejak memimpin Turki dari tahun 2014, ekonomi Turki mengalami pasang surut.

Seperti dilansir dari data Bank Dunia, Senin (29/5/2023), pertumbuhan ekonomi Turki dari tahun 2014 mengalami naik turun. Pada tahun 2014, pertumbuhan ekonomi Turki tercatat sebesar 4,9%. Kemudian secara berurutan tahun 2015 sebesar 6,1%, tahun 2016 sebesar 3,3%, dan tahun 2017 sebesar 7,5%.

Pada tahun 2018 pertumbuhan ekonomi Turki sebesar 3%, tahun 2019 sebesar 0,8%, tahun 2020 sebesar 1,9% dan tahun 2021 melompat drastis ke 11,4%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski ekonomi terus mengalami pertumbuhan, namun Erdogan tampak kesulitan mengendalikan angka pengangguran. Tercatat, angka pengangguran pada 2014 sebesar 9,9%. Kemudian angkanya terus berada di angka dua digit sejak tahun 2015.

Pada tahun 2015, tingkat pengangguran berada di angka 10,2%, tahun 2016 10,8%, tahun 2017 10,8%, tahun 2018 10,9%, tahun 2019 13,7%, tahun 2020 13,1% dan pada tahun 2021 sebesar 12%.

ADVERTISEMENT

Tak cuma itu, inflasi cenderung tinggi dan melesat di tahun 2022 lalu. Inflasi Turki pada tahun 2014 sebesar 8,9%. Pada tahun 2015 sebesar 7,7% dan tahun 2016 7,8%.

Sejak tahun 2017, inflasi Turki terus merangkak naik. Pada tahun 2017 inflasi Turki sebesar 11,1%, tahun 2018 16,3%, 2019 15,2% dan tahun 2020 sebesar 12,3%.

Pada tahun 2021, inflasi Turki berada pada angka 19,6% dan tahun 2022 inflasinya menyentuh level 72,3%.

Dalam pemberitaan CNN 19 Mei 2023 lalu, Erdogan berjanji melanjutkan kebijakannya untuk memotong suku bunga demi mengurangi inflasi jika terpilih kembali pada 28 Mei.

"Tolong ikuti saya setelah pemilihan, dan Anda akan melihat bahwa inflasi akan turun seiring dengan suku bunga," katanya dikutip dari CNN.

Ia mengkonfirmasi tidak ada perubahan kebijakan ekonomi jika terpilih kala itu.

"Saya punya tesis bahwa suku bunga dan inflasi berkorelasi langsung. Semakin rendah suku bunga, semakin rendah inflasinya," kata Erdogan.

(acd/das)

Hide Ads