Sri Mulyani Pede Ekonomi Moncer Tahun Depan, Ini Pendorongnya

Sri Mulyani Pede Ekonomi Moncer Tahun Depan, Ini Pendorongnya

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 30 Mei 2023 11:10 WIB
Menkeu Sri Mulyani melantik 14 pejabat baru
Menteri Keuangan Sri Mulyani/Foto: Dok. Kementerian Keuangan
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2024 sebesar 5,3% sampai 5,7% cukup realistis. Karena menurutnya Indonesia memilik modal sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi.

"Pemerintah memandang asumsi petuumbuhan ekonomi 2024 antara 5,3% hingga 5,7% adalah sebuah proyeksi cukup reliatis," katanya dalam Rapat Pripurna DPR RI KE-25 di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Adapun modal pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di antaranya hilirisasi yang terus digenjot pemerintah. Menurut Sri Mulyani komoditas yang dihilirisasi akan menopang daya saing produk ekspor Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Investasi diharapkan meningkatkan khususnya terkait sektor-sektor yang berbasis hilirisasi baik mineral dan produk-produk pertanian. Pembangunan smelter terus meningkat mendorong belanja modal korporasi pada sektor-sektor terkait," ujarnya.

"Produk-produk hilirisasi lanjutannya yang terus diperkuat Indonesia akan menopang daya saing produk ekspor Indonesia," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, konsumsi masyarakat Indonesia juga diperkirakan akan menguat tahun depan. Hal itu sejalan juga dengan tingkat inflasi yang diperkirakan akan menurun.

Penciptaan kesempatan kerja diperkirakan akan meningkat, sejalan dengan kegiatan yang makin normal dan meningkatnya investasi di Indonesia. Sri Mulyani juga menyebut, gelaran pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024 akan ikut berkontribusi mendorong perekonomian Indonesia.

"Penyelenggaraan Pemilu 2024 dan Pilkada serentak juga diperkirakan turut mendorong aktivitas perekonomian. Percepatan pelaksanaan agenda reformasi struktural dilakukan pemerintah diharapkan dapat terus memperbaiki iklim investasi dan iklim bisnis di Indonesia sehingga makin mendorong daya tarik investasi," tutupnya.




(ada/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads