Banyak anak muda Indonesia yang punya mimpi jadi seorang pengusaha sukses. Untuk mencapai itu tentu bukanlah hal yang mudah dilakukan dan tak melulu enak.
CEO HMNS Rizky Arief Dwi mengatakan tak enaknya menjadi pengusaha yakni harus berjuang dengan diri sendiri setiap harinya untuk menentukan suatu keputusan demi keberlanjutan bisnis.
"Di AS itu ada studi yang bilang kalau entrepreneur is the most lonely in the world. Entrepreneur itu salah satu pekerjaan paling kesepian karena rasanya selalu berjuang dengan diri sendiri, kayak lo perlu membuat keputusan kan. Jadi entrepreneur tuh everyday you dealing with decision yang besar," katanya dalam acara dPreneur 'Muda-muda Jadi CEO' di Binus University Alam Sutera, Tangerang, Selasa (30/5/2023). Acara ini didukung oleh Bank BJB, tanda mata untuk negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizky pun mengaku kerap kali tak bisa tidur malam hari karena memikirkan keputusan yang harus diambil keesokan harinya.
"Decision-nya tuh kadang kayak gua harus mecat nih orang atau nggak, kalau nggak mecat dia gimana nasib bisnis gua, terus gimana gua ngegaji orang, dan sebagainya. It's a lot and sometimes it feels lonely," ucapnya.
Rizky mengaku bersyukur karena sebelum memulai bisnis sempat merasakan jadi karyawan. Dengan begitu setidaknya dia sedikit tahu apa yang harus dilakukan.
"Kalau nggak pernah kerja, gua nggak tahu harus ngapain karena nggak ada benchmark-nya," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Founder & CEO of Alowalo Albert Palit mengatakan tantangan menjadi pengusaha adalah bagaimana cara memanusiakan manusia yang benar. Dia meminta jangan dilihat enaknya saja yakni waktu kerja yang fleksibel.
"Kalau mau jadi CEO atau mau jadi profesional pun jangan cuma tergiur dengan waktu fleksibelnya, but you have to be responsible. Pada saat bangun sesuatu adalah memanusiakan manusia. Jadi gimana caranya CEO bisa memanusiakan manusia mulai dari dirinya sendiri, partner-nya, karyawannya, customer-nya, stakeholder-nya, nanti baru masuk skala yang lebih besar lagi," tandasnya.
(aid/ara)