Heboh Kebijakan Ekspor Pasir Laut, RI Untung atau Buntung?

Heboh Kebijakan Ekspor Pasir Laut, RI Untung atau Buntung?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 01 Jun 2023 09:24 WIB
Pantai Slili di Gunungkidul memiliki pasir putih dengan laut yang berwarna kebiruan. Traveler sudah pernah berkunjung ke pantai ini?
Foto: (Masiatun Abdul Hadi/d'travelers)

Menurut Trenggono kalaupun pasir sedimentasi laut diekspor pastinya memberikan keuntungan juga pada penerimaan negara. Apalagi bila pihak importir mau membayar mahal untuk pasir asal Indonesia.

"Untuk ekspor, kalau itu hasil sedimentasi dan tim kajian bilang itu sedimentasi, ya, boleh aja selama mereka mau membeli mahal," pungkas Trenggono.

Trenggono sendiri belum mau mengatakan berapa besar keuntungan yang berpotensi didapatkan bila ekspor pasir laut dilakukan. Namun, Kementerian Keuangan menyebutkan sumbangan ekspor pasir laut ke kas negara mungkin sangat kecil. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pasir laut sih kecil (menyumbang ke pendapatan negara), itu lebih kepada kebijakan sektoralnya nanti," kata dia di Kementerian Keuangan.

Cuma yang jelas, menurut Trenggono, pengerukan pasir sedimentasi laut akan sangat berguna untuk urusan reklamasi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Pasalnya, kebutuhan reklamasi sangat banyak di Indonesia. Tak terkecuali untuk melakukan reklamasi di sekitar kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Reklamasi ini ada permintaannya, di Surabaya ada, Batam ada, di IKN ada. Nah ini ngambil pasir dari mana? Mindahin dari pulau pun nggak boleh? Maka boleh pakai sedimentasi, maka dibuat PP itu," beber Trenggono.



Simak Video "Video Menteri Trenggono: Pulau Kecil Tak Boleh Dijual, Akan Diawasi Satelit"
[Gambas:Video 20detik]

(hal/zlf)

Hide Ads