Jokowi Klaim RI Bisa Jaga Stabilitas Ekonomi di Tengah Krisis, Datanya Begini

Jokowi Klaim RI Bisa Jaga Stabilitas Ekonomi di Tengah Krisis, Datanya Begini

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 01 Jun 2023 12:30 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan pidato upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023.
Foto: Presiden Jokowi menyampaikan pidato upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang berhasil melewati krisis beberapa tahun ini dengan baik. Dia menyatakan ekonomi di Indonesia terjaga stabilitasnya di tengah krisis yang terjadi.

Klaim tersebut diungkapkan Jokowi saat memberikan amanat upacara pada Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni. Dalam pidatonya itu, Jokowi juga menyatakan rasa bersyukurnya atas capaian baik Indonesia di tengah krisis.

"Alhamdulillah, di tengah krisis yang melanda dunia, Indonesia adalah satu dari sedikit negara yang berhasil menjaga stabilitas ekonomi dan sosial politiknya," kata Jokowi dalam upacara yang disiarkan virtual, Kamis (1/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut dia mengungkapkan beberapa indikator ekonomi yang mengalami perkembangan positif. Mulai dari inflasi yang terkendala, investasi yang tumbuh, dan juga lapangan kerja yang bertambah.

"Inflasi terkendali, investasi tumbuh, dan lapangan kerja bertambah," beber Jokowi.

ADVERTISEMENT

Datanya, pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami kenaikan dalam beberapa tahun terakhir. Memang Indonesia sempat mengalami kontraksi ekonomi di tahun 2020 pada saat pandemi COVID-19 menghantam. Kala itu ekonomi Indonesia sempat berada di level minus 2,07%.

Namun di tahun 2021 dan 2022, perlahan-lahan ekonomi kembali naik. Di tahun 2021 ekonomi Indonesia mulai tumbuh positif di level 3,69% dan kembali mengalami pertumbuhan positif di tahun 2022 yang tumbuh mencapai 5,31%.

Soal data inflasi sendiri sejak krisis pandemi COVID-19 menghantam Indonesia di tahun 2020, tingkat inflasi tahunan Indonesia terus meningkat hingga sekarang.

Di tahun 2020 saat ekonomi mengalami perlambatan, inflasi berada di tingkat yang sangat rendah. Secara tahunan di tahun tersebut inflasi tercatat di angka 1,68%. Kemudian seiring dengan kenaikan aktivitas ekonomi inflasi di tahun 2021 menjadi sebesar 1,87%.

Sementara itu di tahun 2022 tingkat inflasi di Indonesia mengalami kenaikan pesat hingga level 5,51%. Terkini, di April 2023 tercatat inflasi sebesar 0,33% secara bulanan (month to month/mtm) dan tahunan 4,33% (year on year/yoy).

Untuk urusan investasi, di tahun 2020 saat krisis pandemi COVID-19, realisasi investasi tumbuh 2,1% di angka Rp 826,3 triliun. Jumlah itu juga mencapai target investasi yang ditentukan senilai Rp 817,2 triliun.

Kemudian, tahun 2021 Indonesia mengantongi investasi sebesar Rp 901,02 triliun, naik 9% secara tahunan. Hasil ini juga mencapai target. Jokowi memberi target untuk realisasi investasi di 2021 sebesar Rp 900 triliun. Sementara dari Bappenas, target investasi sebesar Rp 858,5 triliun.

Di tahun 2022 realisasi investasi mencapai Rp 1.207,2 triliun, secara tahunan tumbuh 34%. Capaian ini juga melampau target di angka Rp 1.200 triliun.

Sementara itu, data BPS menyebutkan tingkat kesempatan kerja di Indonesia tahun 2020-2022 pun mengalami kenaikan. Untuk pekerja dengan jenis kelamin laki-laki tingkat kesempatan kerja di tahun 2020 mencapai 92,36%, di 2021 96,50%, dan di 2022 mencapai 97,7%. Sementara untuk pekerjaan jenis kelamin perempuan, di tahun 2020 tingkat kesempatan kerjanya 96,38%, tahun 2021 senilai 98,03%, dan 2022 mencapai 98,08%.




(hal/zlf)

Hide Ads