Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pesan tegas soal posisi Indonesia di dunia, termasuk dalam urusan perekonomian. Jokowi menegaskan Indonesia tidak akan bisa didikte oleh negara lain.
Indonesia pun, kata Jokowi, akan selalu siap berkontribusi di dunia internasional. Asalkan semua negara bisa duduk dengan sejajar tanpa saling mengatur negara lain.
"Indonesia adalah Indonesia yang tidak dapat didikte oleh siapapun, yang tidak dapat didikte oleh negara manapun namun siap, selalu siap berkontribusi bagi dunia," tegas Jokowi saat memberikan amanat dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang disiarkan virtual, Kamis (1/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai negara besar, kata Jokowi, Indonesia siap bekerja sama dengan negara lain. Indonesia akan berkolaborasi dengan negara manapun tanpa memihak.
Jokowi menyatakan Indonesia juga akan menjadi jembatan dan titik temu bagi perbedaan-perbedaan yang terjadi di antar negera di dunia.
"Sebagai negara besar, Indonesia harus duduk sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Kita siap bekerja sama, siap memimpin, kita ingin bekerja sama, kita ingin berkolaborasi dengan negara mana pun dan menjadi titik temu serta jembatan dari perbedaan-perbedaan yang ada di dunia," sebut Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga membeberkan kekuatan Indonesia, khususnya di sektor perekonomian. Dia mengklaim Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang berhasil melewati krisis beberapa tahun ini dengan baik. Dia menyatakan ekonomi di Indonesia terjaga stabilitasnya di tengah krisis yang terjadi.
"Alhamdulillah, di tengah krisis yang melanda dunia, Indonesia adalah satu dari sedikit negara yang berhasil menjaga stabilitas ekonomi dan sosial politiknya," kata Jokowi.
Lebih lanjut dia mengungkapkan beberapa indikator ekonomi yang mengalami perkembangan positif. Mulai dari inflasi yang terkendala, investasi yang tumbuh, dan juga lapangan kerja yang bertambah.
"Inflasi terkendali, investasi tumbuh, dan lapangan kerja bertambah," beber Jokowi.
(hal/zlf)